Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Takut Saat Serangan Jantung Bisa Fatal

Kompas.com - 04/06/2011, 07:12 WIB

KOMPAS.com - Apakah anda pernah merasakan ketakutan yang teramat besar terkait penyakit yang menimpa anda? Mulai sekarang buanglah jauh-jauh perasaan takut itu. Pasalnya penelitian menunjukan, rasa takut yang berlebihan justru  akan berpengaruh buruk terhadap proses penyembuhan.

Penelitian para ahli di London Inggris melibat 208 pasien jantung menemukan, mereka dengan tingkat kecemasan tertinggi saat mengalami serangan jantung justru dapat berakhir dengan kondisi paling buruk.

Seperti dimuat European Heart Journal, rasa takut erat kaitannya dengan terjadinya peningkatkan suatu zat dalam darah yang menandakan peradangan. Peneliti menekankan, meningkatnya peradangan ini  dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka panjang.

"Respon inflamasi yang besar diketahui dapat merusak jantung, dan meningkatkan masalah pada jantung dalam jangka panjang seperti halnya serangan jantung,"  Andrew Steptoe, profesor psikologi dari British Heart Foundation.

Penelitian yang digagas ilmuwan Imperial College ini menemukan, pasien yang memiliki rasa takut yang besar terhadap kematian terbukti mengalami peningkatan level TNF alpha - suatu penanda yang dikaitkan dengan proses peradangan dalam tubuh. Para peneliti juga mengukur variabilitas detak jantung dan hormon stres kortisol, tiga minggu setelah serangan jantung.

"Takut mati bukan hanya respons emosional, tetapi juga berhubungan dengan perubahan biologis saat serangan jantung akut. Ini merupakan penelitian observasional, jadi kita tak tahu apakah membantu orang mengatasi ketakutan dapat meningkatkan penyembuhan secara klinis," ujar Steptoe.

Dr Mike Knapton, direktur medis dari British Heart Foundation menyatakan studi ini menunjukkan bahwa mereka yang paling cemas ketika serangan jantung mengalami kenaikan lebih besar penanda dalam darah yang berkaitan dengan peradangan .

"Peradangan sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung tapi kita belum sepenuhnya mengerti mengapa bisa terjadi.  Yang perlu kita ketahui sekarang adalah, bahwa kita harus menghilangkan ketakutan pada pasien penderita penyakit jantung. Dan apabila ini bisa diterapkan, maka akan membuahkan hasil yang baik untuk kedepannya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com