Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Penderita Katarak Gunakan Jamkesmas

Kompas.com - 14/12/2011, 00:15 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M.Djmail Padang, Sumatera Barat telah rawat sebanyak 133 orang penderita penyakit mata katarak.

"Penderita karatak dirawat rumah sakit mulai Januari hingga Oktober 2011,"kata Humas RSUP M.Djamil Padang, Gustavianov, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (13/12/2011).

Menurutnya, penderita mata katarak yang menjalani perawatan di rumah sakit M.Djamil tersebut didominasi dari pasien rawat jalan. "Pasien menderita penyakit katarak lebih didominasi rawat jalan," katanya.

Dia menambahkan, untuk penderita katarak sendiri kebanyakan yang menjalani perawatan kebanyakan menggunakan Jamkesmas.

"Data penderita katarak yang menjalani perawatan diperoleh dari perhitungan yang dilakukan oleh Instalasi Rekam Medik," katanya.

Dia mengatakan, penderita karatak ini sebagian besar terjadi karena faktor usia atau penuaan, dan untuk gejala penyakit katarak biasanya berupa keluhan penurunan kemampuan pengelihatan yang terjadi secara progresif (seperti rabun jauh memburuk secara progresif).

Penglihatan berkabut seolah-olah melihat asap dan pupil mata berwarna keputih-putihan. "Selanjutnya, apabila katarak telah semakin buruk pupil akan tampak benar-benar putih, sehingga refleks cahaya pada mata menjadi negatif,"kata Gustavianof.

Menurutnya, gejala yang dirasakan oleh penderita katarak adalah penglihatan yang berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh.

"Bila katarak tidak segera ditangani dan dibiarkan maka jelas akan mengganggu kemampuan melihat dan kemungkinan juga dapat menimbulkan komplikasi berupa Glaukoma dan Uveitis," katanya.

Dia menambahkan, penderita katarak dapat disembuhkan melalui operasi jika penglihatan sudah mengganggu pasien yakni pengambilan lensa keruh.

"Katarak tidak dapat diatasi dengan laser, akan tetapi harus dengan pembedahan untuk mengeluarkan lensa yang keruh tersebut, kemudian diganti dengan lensa tanam buatan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com