Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Posyandu Tak Dipandang Sebelah Mata

Kompas.com - 20/02/2012, 11:43 WIB

Peran posyandu bukannya tidak disadari pemerintah. Menurut Dr.Hadiat dari direktorat kesehatan dan gizi masyarakat Badan Perencanaan Nasional, peningkatan kualitas posyandu sudah menjadi bagian dari rencana pembangunan jangka menengah.

"Walau kader posyandu bukan tenaga kesehatan tetapi mereka berperan penting dalam upaya preventif kesehatan di masyarakat," katanya dalam acara media edukasi bertajuk Pemberdayaan Masyarakat untuk Perbaikan Kondisi Kesehatan Anak dan Balita di Jawa Barat yang diadakan oleh Kraft Foods di Jakarta (16/2).

Karena berada di desa atau lingkungan warga, posyandu bisa menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Apalagi posyandu seharusnya bisa melayani 22 juta penduduk Indonesia yang masuk kelompok anak-anak.

Selain anak-anak, posyandu sebenarnya bisa memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia (lansia) yang jumlahnya semakin tahun terus meningkat seiring peningkatan usia harapan hidup.

"Posyandu punya potensi untuk itu, termasuk juga pelayanan kepada pasangan usia subur yang sekarang jumlahnya mencapai 45 juta orang," kata Sonny H.Harmadi, Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia.

Kader berkualitas

Tantangan yang dihadapi posyandu di zaman modern ini tentu tidak ringan. Salah satunya adalah mencari kader yang berkualitas. "Kader seharusnya memiliki kapasitas untuk membantu masyarakat," kata Hadiat.

Meski bersifat sukarela, namun Sonny menilai para kader seharusnya mendapatkan apresiasi yang layak dari masyarakat. "Kadang-kadang orang tidak membutuhkan uang tetapi perasaan dihargai," ujarnya.

Namun tantangan posyandu di perkotaan tentu berbeda dengan di pedesaan. "Seiring dengan meningkatnya urbanisasi kini makin banyak posyandu di kota-kota. Ini tentu lebih sulit karena segala sesuatu dihargai dengan uang,"" katanya.

Posyandu yang dulu digagas oleh Prof.Wijoyo Nitisastro, sebenarnya adalah program berbasis masyarakat yang sangat unik dan khas Indonesia. Menurut Devy Yheanne, head of corporate affair Kraft Foods, tidak ada negara lain yang memiliki program seperti posyandu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com