Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Pertamina Mampu Produksi Semua Jenis Minyak

Kompas.com - 02/03/2012, 16:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mendorong pemerintah untuk menghentikan pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) di luar negeri. Pasalnya, kata Marzuki, berdasarkan informasi yang dia terima, Pertamina sudah mampu untuk mengolah semua jenis minyak.

"Saya dapat informasi ada perubahan di dalam Pertamina. Dengan perubahan peralatan sekarang, semua jenis minyak bisa diolah di dalam negeri," kata Marzuki di Kompleks DPR, Jakarta, Jumat (2/3/2012).

Marzuki mengatakan, informasi itu sengaja tak diwacanakan lantaran bakal ada pihak yang keuntungannya berkurang jika pengelolaan minyak mentah di luar negeri dihentikan. Marzuki mendorong hal itu setelah mendengar penjelasan dari banyak pihak, terutama dari internal Pertamina.

Marzuki menjelaskan, 85 persen dari total produksi minyak mentah di Indonesia menjadi hak pemerintah. Adapun 15 persennya bagi hasil dengan kontraktor. Namun, dari 85 persen itu, kata dia, Pertamina hanya mengolah 50 persen.

"35 persen untuk bayar cost recovery diserahkan ke kontraktor, terserah mau dijual ke mana. 35 persen itu diambil saja oleh negara, serahkan ke Pertamina untuk diolah jadi BBM. 85 persen sudah mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri. Untuk cost recovery, Menteri Keuangan saja yang bayar. Jangan dikasihkan minyak metah," kata Marzuki.

Cara lain mengatasi masalah BBM, lanjut politisi Partai Demokrat itu, segera mengonversi pemakaian solar untuk industri ke bahan bakar gas. Pasalnya, kata dia, masih banyak penyimpangan yang dilakukan industri dengan memakai solar bersubsidi.

"Luar biasa pencurian di sana. Industri seharusnya pakai solar tanpa subsidi, dia mencari celah untuk membeli solar bersubsidi. Itu besar dampaknya. Kalau ada konversi ke gas, saya kira persoalan BBM enggak akan jadi masalah," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com