Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Bocah Perokok Terkendala Peralatan

Kompas.com - 19/03/2012, 22:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Dokter Adrialti Syamsul mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam menangani IH (8), seorang anak yang diketahui kecanduan zat yang ada di dalam tembakau.

Namun, perawatan terhadap bocah putus sekolah tersebut terpaksa dihentikan karena keterbatasan peralatan medis serta sumber daya manusia dokter yang menangani.

Hal tersebut diungkapkan dirinya saat mendampingi IH bersama orang tuanya untuk di rehabilitasi oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jl. TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

"Sudah dilakukan berbagai tindakan, mulai dari pemeriksaan fisik di rumah sakit, tapi karena keterbatasan peralatan di daerah, kita tidak bisa melakukannya secara seksama," ujarnya kepada wartawan, Senin (19/3/2012).

Adrialti melanjutkan, pihaknya yang menangani IH sejak dalam kandungan dan lahir 8 tahun lalu. Ia mengatakan pada awal persalinan segalanya berjalan dengan lancar, beratnya pun normal. Kondisi IH juga dipantau oleh sang bidan di puskesmas setempat.

"Hasil pemeriksaan terakhir, tumbuh kembang anak ini agak terganggu, harusnya 26 kg, sekarang hanya 18 kg. Dari pemeriksaan, paru-parunya masih baik, jantungnya baik, hasil rontgen tidak ada gangguan dalam," lanjutnya.

Namun efek dari mengonsumsi rokok berakibat nafsu makan berkurang, hal tersebut pun berimbas kepada tingkat hemoglobin-nya yang rendah.

"Kami di Sukabumi hanya ada dokter spesialis anak, tidak punya dokterr spesialis tumbuh kembang anak dan dokter psiklogis anak. Untung kita ketemu Komnas PA untuk merehabilitasi IH," lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya berencana akan mengajukan rekomendasi kepada dinas kesehatan provinsi untuk menambah sumber daya manusia dokter di wilayahnya, mengingat potensi perokok anak yang tinggi di daerah tersebut.

"Kita sudah merekomendasikan untuk menempatkan dokter spesialis tumbuh kembang dan psikolog anak untuk mengantisipasi hal serupa di masa yang akan datang," tegasnya.

Sebelumnya, diberitakan seorang anak berinisial IH mengalami kecanduan merokok sejak usia 4 tahun. Bocah warga Jl. Salabintana, Rt 02 Rw 06, Desa Krawang, Kampung Krawang Girang, Sukabumi, Jawa Barat tersebut kemudian terekspose media masa hingga internasional karena perilakunya yang berbeda dari anak seusianya.

Dengan bantuan dinas kesehatan setempat, bocah malang tersebut pun langsung dibawa ke Komnas PA untuk mendapatkan rehabilitasi. Langkah-langkah yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik secara medis, melakukan pendekatan psikologis serta mempersiapkan kondisi orang tua dan lingkungan agar jika IH kembali kerumahnya, ia tidak mengulangi perilakunya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com