Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hollande Bisa Rusak Rencana NATO di Afganistan

Kompas.com - 07/05/2012, 09:27 WIB

Sebelumnya Kanada dan Belanda sudah beralih dari misi tempur ke misi pelatihan, sementara bulan lalu PM Australia Julia Gillard mengisyaratkan tentaranya akan ditarik mulai awakl l 2013.

Sarkozy sendiri sempat mengejutkan beberapa sekutunya dengan memutuskan untuk mengakhiri misi tempur pada 2013 setelah tempat tentaranya ditembak mati oleh empat tentara Afganistan.

Hollande menegaskan, Perancis akan berkoordinasi dengan negara-negara NATO untuk menghindari kekosongan keamanan ketika negara itu menarik tentaranya dari Provinsi Kapisa.

"Saya akan melakukannya dengan koordinasi yagn baik dengan sekutu-sekutu kita," kata Hollande.

Seorang pejabat senior militer NATO mengatakan, transisi itu tidak akan terpengaruh oleh rencana Hollande, ketika para panglima militer sudah mengantisipasi kemungkinan tokoh sosialis itu terpilih.

Para perencana militer "memberi perhatian pada situasi politik berbagai negara setiap saat", kata seorang pejabat NATO.

Transisi itu akan "ditangani dengan baik" meskipun Perancis menetapkan tanggal penarikan baru, lanjut pejabat yang menolak namanya disebut itu.

Mengingat begitu rumitnya penarikan logistik, tentara Perancis tidak akan pergi dalam semalam. Biasanya diperlukan 12 hingga 18 bulan bagi tentara asing untuk mengalihkan kendali kepada tentara Afganistan.

Militer Peracis juga harus membawa pulang 1.500 kontainer penuh peralatan, juga 1.200 kendaraan, termasuk 500 kendaraan militer bersenjata berat dan 14 helikopter.

"Hal-hal itu memerlukan waktu supaya tidak membahayakan situasi keamanan," terangnya.

Francois Heisburg, penasihat khusus di Foundation for Strategic Research di Perancis, mengatakan NATO tentu ingin menghindari masalah karena menginginkan penarikan yang mulus dari Afganistan, meskipun ada ketidakpastian soal kesuksesan.

"Setiap orang menyadari hal ini dan NATO tidak tertarik untuk menciptakan kontroversi dengan Hollande," kata Heisburg.

"Prioritasnya adalah menghindari munculnya kesan penarikan yang asal-asalan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com