Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2012, 14:16 WIB

5. Apa yang dilakukan  pada bayi  yang mendapat fototerapi (terapi sinar) ?

Sebelum pemasangan alat fototerapi untuk terapi sinar dilakukan, mata bayi akan dilindungi dengan pelindung khusus mata berupa karbon hitam dilapisi kain kasa  agar cahaya sinar dari fototerapi tidak  merusak  retina mata. Lalu pakaian bayi akan dibuka  agar penyinaran bisa merata ke seluruh tubuh . Alat yang digunakan ada beberapa macam, ada yang berupa lampu sinar biru, ada yang menggunakan pencahayaan berbentuk pakaian bayi yang dialiri cahaya fototerapi. Ada pula yang mendapat penyinaran dari bagian bawah tubuh bayi yakni kasur khusus fototerapi dan dari atas juga mendapat penyinaran dari lampu fototerapi.

Perawat atau bidan akan mengganti posisi bayi secara berkala  agar penyinaran merata dan memperhatikan kebutuhan minum bayi  juga kebersihannya secara teratur. Orangtua  tidak perlu cemas bahwa bayi akan kedinginan . Suhu bayi akan tetap terjaga kehangatannya . Perawat dan bidan akan memperhatikan keadaan bayi secara teratur .

6. Apa yang harus dilakukan orangtua  jika bayi terpaksa harus tinggal di rumah sakit untuk mendapat terapi sinar ?

Berusaha agar tetap mengirim ASI. Jika memungkinkan untuk menyusui bayi , anda bisa meminta waktu pada perawat atau bidan agar memberi kesempatan untuk menyusui ketika datang berkunjung .

7. Sampai berapa lama bayi mendapat fototerapi (terapi sinar)  ?

Mengenai lama penyinaran minimal  berlangsung selama 24 jam. Selanjutnya dokter akan mengevaluasi lagi apakah bayi perlu mendapat perpanjangan waktu penyinaran . Evaluasi dilakukan dokter atau bidan dengan melihat tanda klinis ( pengamatan secara fisik ) atau dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu memeriksa kadar bilirubin dalam darah bayi.

8. Apakah akibatnya bila bayi kuning tidak mendapat perawatan secara benar?

    - Akan berpengaruh terhadap kecerdasan anak kelak akibat otak mengalami keracunan zat kuning tersebut.
    - Bayi bisa terjadi keracunan zat kuning sehingga kejang atau coma dan membahayakan keselamatan bayi.

Semoga bermanfaat bagi para ibu dan calon ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com