Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2012, 16:12 WIB

KOMPAS.com - Busana muslim di Indonesia tersedia dengan semakin banyak pilihan. Mulai koleksi desainer muda, ternama, hingga koleksi busana muslim dari usaha kecil menengah, semua menyediakan ragam pilihan gaya dan model busana untuk Anda. Apa pertimbangan Anda saat memilih busana muslim?

Menurut desainer dan kritikus mode Sonny Muchlison, sejak 2011, gaya perempuan muslim berbusana menyesuaikan dengan karakter personalnya. Baginya, setiap pribadi memang harus punya karakter khas. Busana muslim pun tak harus tipikal, terbatas hanya model kaftan misalnya.

"Pemaknaan terhadap busana muslim itu rancu. Yang muslim kan orangnya, bukan busananya. Gaya berbusana tak harus berubah, busana itu bergantung pada apa yang Anda aplikasikan. Jadi tak harus dengan pakaian serba longgar seperti kaftan misalnya. Setiap pribadi punya karakter dan gaya personal dalam berbusana muslim," jelas Sonny kepada Kompas Female di sela peragaan busana Kemilau Raya Pasaraya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sonny mengatakan, busana muslim yang mengandalkan kreativitas tinggi pun dikembangkan kalangan perempuan muda berhijab untuk memenuhi gaya personal ini. "Di London, Hijabers kreatif padu padan busana, dan mengaplikasikan kerudung," jelasnya.

Bagi Sonny, gaya perempuan muslim berbusana sebaiknya tak perlu diatur. "Yang diatur akidahnya, bukan pakaiannya. Jadi, pakem busana muslim jangan memperlihatkan aturan yang tidak benar. Soal kerudung misalnya, perempuan berkerudung juga perlu disesuaikan dengan wajah. Harus ada inovasi, jangan sampai busana muslim justru membuat orang yang memakainya merasa tak nyaman," tutur Sonny menyatakan pendapatnya.

Konsep busana muslim padu padan dan menonjolkan gaya personal memang menjadi tren belakangan. Hal ini diakui dua perancang beda generasi. Zikin, perancang asal Yogyakarta mengaku pelanggannya menyukai konsep busana muslim padu padan, yang tak sekali pakai. Jenahara Nasution, desainer muda dan salah satu pendiri Hijabers Community juga mengakui, konsep padu padan masih menjadi tren terutama di kalangan muslimah muda.

"Busana muslim lebih kepada model two pieces, namun tetap longgar. Soal warna fleksibel, sesuai daerah. Beda daerah beda selera warnanya. Di luar Jawa, busana muslim terang mencolok lebih disukai, sementara di Jawa suka warna kalem seperti coklat, marun, kuning kunyit," jelasnya.

Selain model dan warna busana, pemilihan bahan busana muslim juga jadi pertimbangan. "Karena kita di negara tropis, pemilihan bahan baku penting. Yakni yang menyerap keringan seperti rayon atau katun untuk perempuan usia matang," ungkap pemilik label Zikin dan Kinanthi ini.

Pada kesempatan terpisah, Jenahara mengatakan, karakter personal lebih menonjol dalam pemilihan gaya busana muslim. Busana muslim tak harus model abaya, tapi juga bisa asimetris, kotak-kotak, busana yang tidak hanya dipakai oleh perempuan berjilbab tapi juga bisa dikenakan siapa saja.

"Karakter setiap orang beda-beda, cara berbusana dan berjilbab pun beda. Ini masih menjadi tren dan akan bertahan hingga tahun depan. Konsep padu padan masih kuat dalam berbusana muslim. Kita harus pintar padu padan dan pilih busana, agar tetap enak dilihat. Muslimah juga semakin pintar padu padan busana, karena tren fashion sudah menyebar luas dengan segala aliran dan pilihan," jelasnya.

Apa pun pilihan gaya busana muslim, bagi Jenahara, yang penting pakemnya terpenuhi. Di antaranya busana muslim harus menutupi bokong, tidak memperlihatkan bagian dada, tidak melanggar apa yang sudah dilarang aturan berbusana Islami, dan tidak transparan. "Kalaupun ada model transparan, ada pakaian inner yang dipakai menutupi seluruh tubuh," jelasnya.

Gaya berbusana muslim yang semakin kreatif dan memaksimalkan padu padan ini juga ditiru desainer asing. Milo, desainer Italia yang bermukim di Bali, beberapa tahun belakangan mendapat dukungan dari ajang mode Malaysia, Islamic Fashion Festival (IFF) untuk menampilkan koleksi busana muslim.

Sebanyak 21 busana muslim perempuan dan enam set busana muslim pria dirancang Milo, khusus untuk memenuhi permintaan ajang mode ini dalam pelaksanaan IFF 2012 di Bali. "Konsepnya sederhana namun modern. Warnanya lebih berani dan merupakan busana yang bisa dikenakan siapa saja dengan cara apa saja," tutur Milo yang mengaku mendesain busana muslim dengan mempertimbangkan kebutuhan perempuan untuk bergaya modern.

Busana muslim rancangan Milo ini merupakan koleksi yang dipersiapkan untuk musim panas 2013. Beberapa kain tradisional seperti songket Bali ditonjolkan Milo melalui busana muslim terusan, transparan namun dilengkapi inner yang senada dengan luaran.

Untuk memberikan pilihan gaya berbusana, Milo juga menciptakan gaya berkerudung versinya. Ia menciptakan kerudung yang praktis dipakai dan sekilas menyerupai gaya Ratu Cleopatra ketika muslimah memakai kerudung inovatif ini.

Busana muslim konsep padu padan, memenuhi kebutuhan perempuan untuk tampil sesuai pakem namun tetap gaya, serta desain yang kreatif dan inovatif menjadi ciri khas busana muslim kekinian.

Bagaimana dengan Anda? Apa yang menjadi pertimbangan Anda untuk bergaya dengan busana muslim?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com