Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/08/2012, 12:05 WIB
EditorAsep Candra

KOMPAS.com - Jika Anda mendapati sang buah hati kerap mendengkur di saat tidur sebaiknya waspada. Bukan tidak mungkin, anak Anda mengalami gangguan tidur yang berpotensi memicu masalah kesehatan lainnya.

Para ahli di Amerika kini telah mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pemeriksaan khusus pada anak yang tidurnya mendengkur karena berpotensi mengidap sleep apnea atau henti nafas saat tidur. Rekomendasi dan panduan pemeriksaan sleep apnea pada anak telah dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Amerika Seriat atau  American Academy of Pediatrics (AAP).

Profesor ilmu kesehatan anak dari  Rumah Sakit Anak Philadelpia AS Dr. Carole Marcus mengatakan, dokter anak harus menyarankan orang tua memeriksakan anaknya yang mendengkur. Mendengkur pada anak merupakan salah tanda adanya ancaman kesehatan yang serius.

Marcus mengacu pada sleep apnea, yakni gangguan tidur ditandai dengan henti napas yang terjadi sepanjang malam dan mengganggu tidur. Sleep apnea atau henti nafas saat tidur yang ditandai dengan dengkuran, telah lama dikenali sebagai salah satu faktor risiko terhadap stroke. Apabila tidak cepat diobati, sleep anea pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan perilaku, serta mempengaruhi kemampuan belajar dan pertumbuhannya. Konsekuensi ini sebagian besar berhubungan dengankualitas tidur anak yang buruk.

Jika anak mendengkur, dokter anak disarankan untuk menindaklanjuti dengan memeriksa dan menelusuri riwayat si anak. Standar emas untuk mendiagnosis anak mengalami sleep apnea adalah dengan mengujinya di klinik atau laboratorium tidur. Namun, standar ini tidak selalu terpenuhi karena anak harus menginap di klinik tidur yang berjarak cukup jauh dari rumah. Pilihan lainnya adalah memonitor tidur anak di kamarnya sendiri atau orang tua dapat merekam aktivitas tidur anak.

Orang tua juga dapat memeriksa tanda-tanda lain yang dapat memicu sleep apnea. Anak yang mengidap sleep apnea biasanya memiliki pembesaran kelenjar tonsil (amandel) dan adenoid. Untuk menyembuhkan sleep apnea, tonsil dan adenoid bisa dihilangkan melalui prosedur pembedahan. Pengobatan lainnya dengan pemasangan mesin positive airway pressure (PAP), yang membantu menjaga saluran udara terbuka selama tidur.

Direktur bagian THT Anak darii Mount Sinai Medical Center, New York Dr. Michael Rothschild sepakat mengenai hal ini. Namun, untuk mengatasi anak mendengkur tidak selalu dengan jalan operasi tonsil. Pembedahan tidak bisa menyembuhkan setiap anak dengan gangguan sleep apnea.

Bisa jadi, anak dengan gangguan sleep apnea memiliki masalah berat badan seperti obesitas. Rothschild mengatakan, ada anak obesitas memiliki amandel besar tapi ada juga yang tipis. Pada anak obesitas, program penurunan berat badan menjadi bagian dari terapi, karena operasi sendiri tak selalu dapat menyembuhkan sleep apnea pada anak secara tuntas.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+