Copet di Pelantikan Jokowi, dari HP sampai Motor

JAKARTA, KOMPAS.com — Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI dan Balaikota DKI saat pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama dijaga sangat ketat oleh sekitar 3 ribu personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Polsek, Polres, Brimob, Satpol PP DKI, dan TNI AL.

Namun, banyaknya personel itu ternyata tidak menjamin keamanan para undangan di dalam dan di luar gedung DPRD. Gedung DPRD yang semula terbatas hanya untuk para undangan, ternyata bisa dimasuki hampir seluruh warga, kecuali ruang sidang paripurna. Keadaan yang sangat "ramai" itu dimanfaatkan para pencopet untuk melancarkan aksinya.

Seorang juru kamera Metro TV kehilangan ponsel saat sedang mengambil gambar suasana pelantikan di luar gedung DPRD DKI Jakarta. Kasus pencopetan tersebut sudah dilaporkan ke petugas pengamanan dalam (pamdal) DPRD DKI Jakarta dan ditangani oleh pamdal. Hal serupa dialami reporter dan juru kamera Trans TV yang kehilangan ponsel saat menunggu di luar ruang sidang paripurna DKI. Ponsel yang disimpan dalam tas itu raib dengan kondisi tas terbuka ritsletingnya.

Para pencopet rupanya tidak hanya menyasar wartawan. Seorang anggota DPRD DKI Komisi E Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Dwi Rio Sambodo, juga kehilangan ponselnya. "Hilang tadi pas berbaur saat Pak Jokowi-Ahok orasi di panggung rakyat," kata Dwi Rio.

Tidak hanya ponsel yang menjadi incaran pencopet. Sepeda motor pun jadi sasaran tindak kriminal. Honda Vario warna oranye milik Alvin (23) seorang wartawan media online, yang diparkir di depan Gedung Lemhanas di Jalan Kebon Sirih, hilang dibawa pencuri. Motor bernomor polisi B 3662 TPT itu digondol maling saat Alvin meliput pelantikan Jokowi-Basuki di gedung DPRD DKI.

"Motor saya diparkir di depan gedung Lemhanas. Padahal, tadi dikunci stang, tetapi kok bisa hilang juga," kata Alvin. Ia mengetahui sepeda motornya hilang pukul 15.30 WIB dan melaporkan kasus tersebut ke Polsek Gambir, Jakarta Pusat.

Menurut Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Hendro Pandowo, pasukan pengamanan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang disiagakan berjumlah 2.195 personel, terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Polsek, Polres, Brimob, dan Satpol PP DKI.

Para personel keamanan itu menjaga tiga ring utama. Ring pertama di halaman gedung DPRD DKI dan Balaikota DKI, ring kedua di luar ruangan rapat paripurna dan dalam gedung DPRD DKI, dan ring ketiga di dalam ruang rapat paripurna DPRD DKI.