Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2012, 17:32 WIB

Kompas.com - Ternyata tidak hanya anak-anak perempuan yang mengalami masa puber lebih cepat. Anak lelaki juga mengalaminya. Mereka memasuki masa pubertas sampai dua tahun lebih cepat dibanding satu dekade lalu.

Rata-rata anak lelaki, seperti yang tampak dari penelitian di Amerika Serikat, memasuki pubertas di usia 9-10 tahun. Sepertiga anak lelaki bahkan secara seksual sudah matang dua tahun lebih cepat daripada rata-rata.

Hasil penelitian itu didapat dari studi terhadap 4.131 anak di seluruh negeri AS. "Faktanya ternyata berbeda dengan apa yang dipercaya orangtua dan dokter bahwa seperti halnya anak perempuan anak lelaki juga kini puber lebih cepat," kata Marcia Herman-Giddens, dari Universitas North Carolina di Chapel Hill yang melakukan riset ini.

Meski kematangan seksual kini dialami lebih cepat oleh sebagian besar anak laki-laki, namun Herman-Giddens menilai hal itu tidaklah sehat.

"Pubertas yang lebih cepat merupakan indikator penting kesehatan. Perlu digali lagi alasannya baik dari sisi medis, sosial dan psikologis," katanya.

Belum diketahui dengan jelas mengapa masa pubertas anak sekarang datang lebih cepat, namun hal itu diduga merupakan kombinasi dari berbagai faktor. Kelebihan berat badan, pola makan tinggi lemak, terlalu banyak duduk dan menonton tv juga bisa jadi pemicu.

Secara umum ada dua tanda datangnya masa pubertas pada anak laki-laki, yakni mulai tumbuh rambut kemaluan dan peningkatan ukuran testikel sampai 4 milimeter (pada kondisi kematangan seksual sempurna ukurannya sekitar 25 milimeter).

Kematangan seksual sejak dimulainya masa pubertas sampai matang sepenuhnya bervariasi pada setiap anak. Ada yang sudah mencapai kematangan sepenuhnya dalam 2,5 tahun tapi ada juga yang berlangsung 6 tahun.

"Para orangtua biasanya menganggap pubertas dimulai di usia 12-13 tahun. Tetapi kini banyak yang sudah memasukinya di usia 10 tahun. Orangtua perlu mempersiapkan anak akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya juga perasaan seksual lainnya karena mereka belum siap," katanya.

Julia A.Graber PhD, psikolog dari Universitas Florida menjelaskan masa pubertas bisa memberikan sisi positif dan negatif.

Dari sisi positif, di usia pubertas anak lelaki menjadi lebih tinggi dan kuat sehingga mereka tampak atletis dan maskulin.

"Tetapi tampak lebih dewasa di usia yang muda bisa menyebabkan situasi yang membingungkan. Apalagi ketika anak belum memiliki kemampuan psikologis, mereka mungkin lebih rentan," kata Graber.

Pada anak perempuan, masa pubertas menyebabkan perubahan bentuk tubuh yang nyata. Payudara mulai berkembang dan mereka akan segera menstruasi. Sedangkan pada anak lelaki tandanya tidak begitu nyata baik bagi orangtua atau anak itu sendiri.

"Orangtua harus bisa memberi pemahaman pada anak mengapa hal tersebut terjadi lebih cepat. Ini berarti mereka harus mulai membahasnya lebih dini," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com