Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Pandeglang: 472 Orang Menjadi Korban Banjir

Kompas.com - 11/02/2013, 03:30 WIB

LEBAK, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Banten, mencatat 472 jiwa atau 124 kepala keluarga menjadi korban banjir bandang di daerah itu.

"Dari 472 jiwa itu dilaporkan seorang anak meninggal dunia, dua rumah hanyut, satu rumah rusak ringan dan lima titik jalan antarkecamatan longsor," kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Lilis saat dihubungi di Rangkasbitung, Minggu (10/2/2013).

Menurut dia, peristiwa banjir bandang akibat meluapnya Sungai Ciaul dan Cisadang setelah diguyur hujan deras selama tiga jam. Mereka para korban banjir bandang warga Desa Tanjung Jaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.

Luapan air sungai menerjang permukiman warga begitu cepat mengakibatkan dua rumah hanyut terbawa arus beberapa meter dari lokasi. Dari dua rumah hanyut itu terdapat satu rumah keluarga ditemukan seorang meninggal atas nama Siti Permanah bin Rosadi (5).

Sedangkan, kata dia, kedua orangtuanya hingga kini menjalani perawatan medis petugas Puskesmas setempat. "Saat ini warga yang meninggal sudah dimakamkan di rumah kerabatnya tanpa dihadiri kedua orangtuanya," katanya.

Ia menyebutkan mereka para korban banjir bandang dan longsor warga Desa Tanjung Jaya tercatat 472 jiwa atau 172 kepala keluarga (KK). Para korban bencana alam tersebut tersebar di Kampung Cebong sebanyak 97 jiwa dengan 31 KK, Kampung Sawah 161 jiwa atau 42 KK, Kampung Kali Caah 84 jiwa atau 22 KK, dan Kampung Bodor 97 jiwa atau 20 KK.

Begitu pula juga terjadi di Kampung Cisadang 12 jiwa atau 4 KK, Kampung Legon Waru 21 jiwa atau 5 KK. Saat ini, kata dia, mereka para korban banjir bandang yang ditampung di pengungsian sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Meskipuna lokasi bencana banjir dan longsor sudah kembali normal, tetapi BPBD memberlakukan tanggap darurat sampai dengan 29 Februari 2013," katanya.

Lilis mengatakan pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan berupa bahan pokok, selimut dan peralatan lain untuk meringankan beban mereka.
Selain itu juga petugas medis membuka posko kesehatan untuk mencegah penyakit menular pascabanjir. "Kami memfokuskan pelayanan kepada mereka agar tidak terjadi kelaparan," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya kini berkoordinasi dengan Polri, TNI, relawan Tagana, Dinas Kesehatan, DPU dan PMI untuk mengantisipasi banjir susulan. Saat ini, kata dia, curah hujan masih berpeluang terkadang pagi, siang dan malam hari. "Kami mengimbau warga tetap harus meningkatkan kewaspadaan jika hujan deras, terutama malam hari," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com