Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2013, 12:20 WIB

KOMPAS.com - Bentuk tubuh mungkin bisa dijadikan tanda untuk perkiraan jumlah anak. Para peneliti asal Durham University mengklaim wanita yang tinggi dan langsing cenderung memiliki lebih banyak anak. Pasalnya, wanita bertubuh ini memiliki perawatan kesehatan dan nutrisi yang lebih baik.

Studi ini dilakukan pada dua komunitas penduduk wanita di Gambia, Afrika, namun para peneliti mengatakan hasil ini juga dapat diterapkan di seluruh dunia.

Data dikumpulkan oleh Medical Research Council Inggris antara tahun 1956 dan 2010. Data tersebut sebenarnya untuk memberikan informasi mengenai penduduk di dua desa Gambia. Data penduduk juga dilengkapi dengan tinggi dan berat badan.

Selama periode ini, kedua komunitas penduduk mengalami pergeseran demografi yang signifikan. Hal itu terjadi karena tingkat kematian yang tinggi dan tingkat kesuburan yang menurun drastis.

Keadaan ini berubah karena perawatan kesehatan dan nutrisi yang lebih baik. Para peneliti menemukan seiring laju kelahiran yang menurun, tinggi dan berat badan wanita berubah juga.

Mereka mengatakan, awalnya lebih banyak wanita yang memiliki tubuh lebih pendek dan gemuk, namun kemudian terjadi pergeseran yang menjadikan jumlah wanita bertubuh tinggi dan langsing lebih banyak. Ini dipengaruhi kemampuan mereka yang mampu punya anak lebih banyak.

Para peneliti juga mengatakan bahwa rendahnya tingkat kematian di negara-negara Barat telah menghambat seleksi alam, sehingga menghentikan evolusi manusia. Dr Ian Rickard, dosen di Departement of Anthropology mengatakan, penurunan laju kematian bukan berarti membuat evolusi terhenti, tetapi berubah.

Kendati demikian, studi yang dimuat dalam jurnal Current Biology ini belum dapat menjelaskan kecenderungan ini. Para peneliti hanya menyimpulkan perawatan kesehatan yang lebih baik membuat wanita bertubuh tinggi dan langsing lebih mungkin untuk bereproduksi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com