KOMPAS.com - Seribu wajah, begitulah sebutan bagi penyakit lupus. Kelihaiannya menirukan gejala beberapa penyakit menyebabkan penderita sulit mengetahui, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhnya.
Tak hanya pasien, banyak dokter kerap terkecoh dengan penyakit bernama asli Systemic Lupus Erythematosus (SLE) ini. Alhasil, pasien tak kunjung sembuh karena pengobatan yang tidak tepat sasaran.
Hal itu pula yang dialami Dewi Wulandari, perempuan 27 tahun asal Bengkulu. Ia menuturkan, saat terdeteksi lupus pada Mei 2012, ia tak mengira bila bercak merah pada wajahnya adalah pertanda awal penyakit berlambang kupu-kupu ini.
"Saya kira akibat kepanasan. Karena waktu itu aktivitas sedang di lapangan," kata Dewi.
Namun gejala tersebut dibarengi dengan rambut yang terus rontok. Dewi pun memutuskan konsultasi dokter kulit untuk menyembuhkan bercak merahnya yang meluas. Dari kunjungan tersebut, Dewi menerima suntikan serum. Alih-alih sembuh, wajah Dewi malah membengkak, rambutnya pun makin rontok nyaris gundul. Tubuhnya menjadi sangat lemah.
"Akhirnya saya ke Jakarta. Dugaan lupus memang sudah ada dari salah satu dokter, namun tidak dibarengi tes memadai," ujarnya.
Bila diingat, lanjut Dewi, bercak pada wajahnya itu memang berbentuk kupu-kupu serupa lambang lupus. Penyakit ini juga menyerang organ liver Dewi, hingga mengalami pembengkakan.
Saat didiagnosis lupus, awalnya Dewi tak terima. Apalagi keluarganya tak ada yang menderita penyakit ini. Berkat dukungan keluarga dan teman, Dewi mampu berjuang mengatasi penyakit ini.
Perawatan selama 30 hari pada 2012 berhasil dilaluinya. Namun di tahun ini, Dewi kembali terserang lupus. "Saya sempat stres. Jadi lupus kembali flare up," kata Dewi.
Padahal sebelumnya, Dewi bersama beberapa kawan dari Yayasan Lupus Indonesia (YLI) mendaki gunung Gede Pangrango Sukabumi. Saat itu, dalam kegiatan yang bernama Lupus Goes to Nature (LGTN) ini, Dewi mengunjungi air terjun yang berjarak cukup jauh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.