KOMPAS.com - Agar kebutuhan gizi terpenuhi, orangtua perlu memerhatikan waktu pemberian, frekuensi, porsi atau jumlah, jenis atau pemilihan bahan makanan dan sebagainya. Tentunya pemberian MPASI dilakukan secara bertahap, sesuai dengan tingkat usia bayi. Dimulai dari makanan berstektur lunak (seperti bubur susu, lalu bubur saring), lembek (bubur biasa, lalu nasi tim), hingga padat (nasi biasa/makanan keluarga).
Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, ahli gizi klinik dari Departemen Gizi FKUI-RSCM mengingatkan, sebelum anak berusia 1 tahun tak perlu menambahkan gula dan garam pada makanannya. Memberi gula dan garam bisa membuatnya 'craving' (mengidam atau keinginan terus menerus) dengan makanan manis atau asin, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
"Biarkan anak merasakan rasa alami dari makanan tanpa gula dan garam, merasakan rasa buah alami, susu alami atau rasa ayam tanpa garam," ujarnya.
Nah, berikut ini tahapan pemberian MPASI berdasarkan rentang usia:
*Usia 6-7 bulan
Pemberian MPASI berguna untuk merangsang tumbuhnya gigi, melatih kemampuan motorik yaitu saat ini memegang makanan sendiri (finger good).Untuk tahap awal, bayi diberikan makanan lunak dan cair seperti bubur susu dan biskuit. Bubur susu dapat dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan ASI. Selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning. Berikan dalam jumlah sedikit, lalu secara bertahap kentalkan dan tambah jumlahnya. Kenalkan makanan satu demi satu pada bayi, hindari dicampur. Tunggu beberapa hari untuk mengenalkan makanan baru lainnya. Ini untuk melihat apakah bayi alergi terhadap makanan itu atau tidak.
Kemudian bayi dapat diberikan buah-buahan seperti pisang raja, pisang ambon, jeruk, labu dan papaya. Pilih buah yang baik dan tak bergetah untuk menghindari diare. Buat jus dengan campuran susu atau buah dikonsumsi sebanyak dua sendok makan sekali makan dan dua kali sehari. Setiap jenis buah diberikan 2-3 hari berturut-turut agar si kecil mengenal rasanya. Selanjutnya dikenalkan buah lain.
Setelah ia mengenal rasa buah, kemudian ditambahkan bubur susu. Beri ia satu kali buah lumat dan satu kali bubur susu. Gunakan sendok kecil untuk menyuapkan bubur. Bila ia enggak makan, hindari memaksa tapi coba bujuk sehingga ia kembali mau makan atau tunda di waktu lain ketika ia merasa lapar.
Kemudian pada usia 7 bulan, selain bubur susu dan buah, mulai diberi bubur saring. Pilih bahan makanan sumber karbohidrat, seperti beras, kentang, makaroni, kacang hijau, atau roti. Lalu dilengkapi protein hewani maupun nabati serta sayuran. Protein hewani bisa didapat dari kuning telur. Campur bahan-bahan tersebut, lalu diblender agar halus atau diulek di atas saringan. Untuk tahap awal, berikan 2 sendok makan sekali makan untuk 2-3 kali sehari. Selanjutnya tingkatkan jumlahnya sampai setidaknya 7 sendok makan.
Berikut Contoh Jadwal MPASI bagi usia 6-7 bulan:
Pukul 06.00-07.00 atau setelah bangun tidur ASI
Pukul 09.00 : bubur susu
Pukul 11.00-12.00 : buah
Pukul 14.00 : bubur susu
Pukul 17.00 : buah atau biskuit yang dicampur susu
Pukul 18:00 : ASI
*Usia 8-9 bulan
Saat ini pencernaan bayi sudah lebih kuat dan bisa dikenalkan dengan makanan yang lebih padat. Selain bubur susu berbahan buah atau tepung, lengkapi dengan bubur saring. Pada tahap usia ini dapat diberikan bubur dengan jumlah pemberian minimal 8 sendok makan untuk sekali makan. Kenalkan makanan selingan seperti bubur kacang hijau, pudding dari susu dan buah atau biskuit dan lainnya.
Lalu, secara bertahap tambahkan kandungan gizi dalam bubur dengan zat lemak seperti santan, margarin, atau minyak kelapa. Lemak dapat menambah kalori makanan, juga memberi rasa gurih dan mempertinggi penyerapan vitamin A serta zat gizi lain yang larut dalam lemak. Selain telur, sumber protein hewani bisa didapat dari daging ayam atau daging sapi, serta ikan. Variasikan bahan makanan secara bergantian sehingga si kecil terhindar dari masalah sulit makan seperti hanya mau makan dengan menu tertentu atau pilih-pilih makanan.
Berikut contoh Jadwal MPASI usia 8-9 bulan: