TANYA :
Dok, saya mau tanya bagaimana cara menghilangkan trauma saya kalo pergi ke dokter gigi? Dulu semasih kecil saya rutin ke dokter gigi. Setelah kelas 6 SD ada pemeriksaan gigi ternyata saya harus ke puskemas untuk bor gigi karena bolong. Setelah saya melakukan penambalan gigi ternyata tak sampai seminggu sudah lepas jadi kondisi lubang lebih besar dari sebelumnya. Kurang lebih 14 tahun saya membiarkan gigi bolong. Apakah tindakan saya ini berbahaya dok dengan membiarkan lubang seperti itu? Terimakasih atas perhatiannya.
(Antonius, 20, 170 cm, 55 kg Bekasi)
JAWAB :
Antonius yang baik,
Membiarkan gigi berlubang selama 14 tahun tentu saja berbahaya. Gigi berlubang jika didiamkan terus-menerus akan menyebabkan kuman menyerang saraf dan pembuluh darah di dalam gigi, serta menyebar ke seluruh bagian gigi. Pada saat kuman menyerang saraf dan pembuluh darah gigi, gejala yang timbul adalah sakit tanpa ada rangsang (sakit spontan) dan berdenyut terus-menerus. Biasanya jika rasa sakit ini bisa ditahan oleh pasien, atau dibantu dengan minum obat anti rasa sakit, maka rasa sakit akan hilang sementara dan pasien tidak akan mencari pertolongan ke Dokter Gigi.
Jika keadaan tersebut didiamkan saja dan tidak mendapatkan perawatan akibatnya bakteri akan terus melepaskan toksin-nya hingga menjalar ke bagian ujung akar gigi. Dan sebagai proses pertahanan tubuh dari pasien terhadap toksin bakteri, maka di bagian ujung akar tersebut akan terbentuk reaksi peradangan berupa abses, granuloma, atau bahkan kista pada bagian ujung akar gigi. Pada tahap ini, gejala yang dirasakan pasien adalah rasa sakit jika gigi ditekan atau dipakai mengunyah, terkadang timbul bengkak kecil di bagian gusi dekat akar gigi tersebut.
Tentu saja, jika anda kembali membiarkan keadaan tersebut, kuman akan berlanjut melepaskan toksin-nya melalui pembuluh darah menuju ke organ-organ lain di seluruh tubuh anda. Dilaporkan beberapa kasus penyakit pada organ tubuh yang berkaitan dengan kuman yang berasal dari gigi berlubang antara lain, penyakit jantung, ginjal, lambung, dan sebagainya.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya saat ini anda segera mengunjungi Dokter Gigi terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Atasi trauma anda untuk ke Dokter Gigi dengan mendatangi klinik gigi yang nyaman, pelayanan yang ramah, dan profesional. Anda dapat mencari informasi tersebut melalui referensi dari teman, saudara, atau anda dapat mencarinya di internet. Tanamkan dalam batin anda, bahwa anda pergi ke Dokter Gigi untuk kepentingan kesehatan seluruh tubuh anda dan seorang Dokter Gigi pasti akan memberikan perawatan yang terbaik bagi pasiennya.
Demikian Antonius, semoga informasinya bermanfaat. Salam gigi sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.