Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2013, 14:43 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com - Jangan anggap remeh penggumpalan darah di pembuluh balik (vena) atau DVT (Deep Vein Thrombosis). Kondisi ini bisa terjadi pada setiap orang. Risiko DVT lebih tinggi pada lansia, perokok, penderita obesitas, diabetes, hipertensi.

Kondisi ini ditandai adanya gumpalan (trombosis) pada vena, yang bisa menghambat sebagian atau semua aliran darah ke seluruh tubuh. DVT menimbulkan risiko kematian sebagai akibat kurangnya pasokan oksigen untuk aktivitas jantung sehari-hari.

Penggumpalan darah di saluran vena biasa terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti panggul dan kaki. Bila gumpalan masih kecil biasanya tidak akan terlihat. Namun jika gumpalan membesar kaki akan terlihat bengkak, dan menimbulkan nyeri. DVT juga mengakibatkan kulit kemerahan dan sensasi hangat di sekitar daerah yang mengalami penggumpalan darah.

"Jangan anggap remeh DVT. Bila sumbatan sampai lepas dan terbawa hingga arteri pulmonalis yang menuju paru, bisa menyebabkan kematian mendadak," kata ahli hematologi dan onkologi dari FKUI-RSCM, Prof Dr dr Karmel Lidow Tambunan saat diskusi media mengenai "Pemberian Obat Golongan Tromboprofilaksis Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi dan Kematian Akibat Trombosis", di Jakarta, Jumat (4/10/2013).

DVT bisa terjadi bila seseorang tidak aktif dalam keadaan tertentu, misalnya pasca-operasi atau saat melakukan perjalanan jarak jauh.

"Jika sedang di pesawat usahakan untuk gerak sedikit, sekedar meluruskan kaki. Jangan sampai bengkak, karena akan menimbulkan nyeri," kata Karmel.

Sedangkan untuk pasien yang mengalami DVT pasca-operasi, Karmel menyarankan untuk mengkonsumsi antikoagulan (tromboprofilaksis). Konsumsi obat baik secara injeksi maupun oral, akan melancarkan aliran darah dan mengurai gumpalan darah. Tentunya dengan dosis yang sudah dipertimbangkan, supaya tidak terjadi pendarahan namun tetap efektif.

"Kasarnya lebih baik pendarahan daripada trombosis. Karena jika sudah trombosis perawatannya lebih lama dengan biaya lebih tinggi," kata Karmel.

Karmel mengatakan, dalam keadaan pasca-operasi, DVT memerlukan penanganan segera. Hal ini untuk mencegah gumpalan yang tiba-tiba lepas dan menyumbat aliran darah lainnya.

Cegah DVT
Untuk mencegah terjadinya DVT, seseorang harus memiliki pola makan sehat dengan nutrisi seimbang. Pada orang yang gemar makan makanan kolesterol tinggi, kebiasaan ini memicu obesitas yang bisa mengakibatkan diabetes, hipertensi, kelebihan kolesterol. Berbagai kondisi inilah yang memacu penggumpalan darah, baik di vena maupun arteri.

Selain itu, kebiasaan olahraga teratur juga bisa mencegah terjadinya DVT. Olah fisik akan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com