Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Transplantasi, China Tak Akan Lagi Pakai Organ Terpidana Mati

Kompas.com - 02/11/2013, 05:26 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
BEIJING, KOMPAS.com — China berencana mengakhiri praktik kontroversial penggunaan organ narapidana yang dieksekusi mati untuk transplantasi. Rencana itu menurut pejabat senior China, Sabtu (2/11/2013), akan dijalankan pertengahan tahun depan.

China adalah satu-satunya negara yang secara sistematis masih mengambil organ para narapidana tereksekusi mati untuk transplantasi. Praktik yang sudah berjalan puluhan tahun ini menuai kecaman dari masyarakat internasional.

Beijing mengumumkan pada Agustus 2013, tahap awal penghentian penggunaan organ para terpidana mati tersebut akan mulai dijalankan pada November 2013. Sebelumnya pejabat China yang membidangi kesehatan mengatakan, penghentian itu dilakukan untuk membangun citra positif yang menguntungkan negara.

Pada pertengahan 2014, semua rumah sakit yang punya lisensi untuk melakukan transplantasi diminta berhenti memakai organ dari narapidana yang dieksekusi mati. "Organ untuk transplantasi hanya diperbolehkan berasal dari sumbangan sukarela yang terdaftar melalui sistem nasional," kata Huang Jiefu, mantan Wakil Menteri Kesehatan yang mengepalai reformasi transplantasi organ.

Huang tidak memberikan penjadwalan tepat. Dia hanya mengisyaratkan praktik itu akan dihentikan segera setelah berakhirnya masa kampanye Partai Komunis. Kampanye partai untuk mendapatkan pejabat yang bisa dekat dengan rakyat itu dijadwalkan berakhir antara Mei sampai Juli 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau