Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2013, 13:33 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Penularan vertikal berhasil dicegah

Karena Putri sudah dinyatakan "sembuh", pasangan itu pun memutuskan untuk mulai menjalani program kehamilan. Namun tentu saja, program itu tetap memiliki risiko penularan vertikal dari ibu ke anaknya.

Meski begitu, hal itu tidak meruntuhkan niat memiliki momongan yang sudah bulat. Sesuai saran dokter, Putri akhirnya menjalani program preventing mother-to-child transmission (PMTCT). Program tersebut terdiri dari melanjutkan pemberian ARV selama hamil dan menyusui, tes jumlah virus (virus load atau VL) dan CD4 dalam jangka waktu tertentu, persalinan Caesar, dan menghindari menyusui untuk mencegah penularan vertikal.

Putri mengaku, walau sudah dibantu oleh pemerintah, pembiayaan yang perlu dikeluarkan tetap tidak sedikit. Untuk tes VL saja, memerlukan biaya minimal Rp 850 ribu, tes CD4 Rp 110 ribu. Belum lagi biaya karena komplikasi darah lainnya, seperti keracunan kehamilan, serta persalinan Caesar.

Begitu pula dengan pola makan yang sedikit lebih butuh perhatian dari orang lain, misalnya cara masak daging yang harus sepenuhnya matang, cuci sayuran dan buah-buahan yang harus steril, dan lain-lain. Serta, vitamin yang harus Putri minum untuk membantu daya tahan tubuhnya.

Namun upaya itu tidak sia-sia, Putri berhasil melahirkan anak pertamanya tanpa adanya penularan vertikal, begitu pula dengan anak keduanya. Dia berharap, anak ketiganya pun juga bisa demikian.

"Saya sangat bersyukur dengan apa yang saya alami dan berharap pengetahuan tentang HIV dan AIDS bisa semakin dipahami oleh lebih banyak orang supaya tidak ada lagi odha yang mendapat stigma dan diskriminasi," ujar Putri yang saat ini bekerja di sebuah restoran Korea ini.

Dia menegaskan, HIV dan AIDS bukanlah penyakit, melainkan virus dan sindrom yang menurunkan kekebalan tubuh. Itulah kenapa, odha selalu meninggal karena penyakit lain yang menggerogoti tubuhnya, bukan karena HIV itu sendiri.

Putri pun berharap, dia dan keluarganya bisa tetap melanjutkan produktivitas dengan tubuh yang sehat melalui pola hidup yang sehat pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com