Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2013, 13:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Kebiasaan mendengkur umumnya merupakan gejala dari kondisi yang lebih parah seperti obstructive sleep apnea (OSA). Diketahui sebelumnya, OSA dapat memicu penurunan fungsi organ yang berujung pada berbagai penyakit. Bahkan keadaan darah yang mudah mengental juga dapat dipicu oleh OSA.

Spesialis THT dari RS Premier Bintaro Ari Cahyono mengatakan, OSA memang dapat berdampak pada hematologi, salah satunya membuat darah lebih mudah mengental. Hal ini dikarenakan pasokan oksigen yang menurun saat napas berhenti di waktu tidur yang terjadi berulang kali.

"Ketika tidur mendengkur, tubuh mengalami hipoksia atau gejala kekurangan oksigen dalam tubuh. Keadaan tersebut juga membuat peningkatan karbondioksida dalam darah," ujarnya saat ditemui dalam diskusi bertajuk "Bahaya Mendengkur dan Penanganannya" pekan lalu di Jakarta.

Peningkatan kadar karbondioksida, lanjutnya, akan membuat darah mengalami stres oksidatif. Inilah yang membuat darah lebih mudah mengental.

Ari menjelaskan, darah yang mudah mengental akan berisiko menyumbat pembuluh darah. Jika terjadi di pembuluh darah jantung, kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung. Sedangkan apabila terjadi di pembuluh darah lainnya, maka akan menyebabkan gagal organ.

"Hipoksia berulang juga secara khusus membuat jantung bekerja lebih berat sehingga lebih berisiko terjadi gangguan ritme detak jantung," paparnya.

Selain itu, keadaan karbondioksida yang tinggi dalam darah juga membuat pembuluh darah rentan rusak. Hal itu pun menjadi faktor risiko dari penyakit jantung.

Pakar kesehatan tidur dari Sleep Clinic RS Premier Bintaro, Lanny S. Tanudjaja mengatakan, semua organ membutuhkan oksigen untuk dapat bekerja dengan baik. Jika dalam waktu lama tidak mendapatkan oksigen yang memadai, kerja organ semakin berat. Dan jika terjadi secara berulang-ulang, fungsi organ pun mengalami penurunan.

"Semua organ bisa mendapatkan dampaknya, dari mulai jantung, otak, ginjal, liver, dan organ-organ lainnya," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com