Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2014, 12:41 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Examiner


KOMPAS.com - CrossFit termasuk dalam latihan yang cukup banyak digemari untuk menjaga kebugaran hingga menurunkan berat badan. Kendati begitu, latihan ini tampaknya tidak begitu aman untuk dilakukan. Beberapa pakar menilai olahraga ini mengandung risiko cukup besar bila dilakukan.

Profesor terapi fisik dari Regis University Denver Amerika Serikat Eric Robertson menyatakan, latihan CrossFit dapat membahayakan kesehatan.

Robertson mengaku sangat terkejut dengan tingginya angka kasus rabdomiolisis pada pelaku latihan CrossFit. Rabdomiolisis biasanya disebabkan oleh latihan berlebihan, dan dapat memicu kerusakan atau gagal ginjal.

Kondisi rabdomiolis, terang dia, yaitu ketika otot terlalu lelah bekerja dan jaringan mulai hancur, sehingga mioglobin dan produk dalam serat otot pun terlepas ke dalam aliran darah.

"Rabdomiolisis merupakan kondisi yang buruk dan berpotensi fatal dari hasil dari penghancuran sel otot. Dalam kondisi yang ekstrem, otot dapat meledak dan mati," ujarnya.

Robertson mengatakan dirinya telah mendengar banyak kejadian pelaku CrossFit yang mengalami kerusakan tubuh karena latihan angkat beban dan kekuatan yang terlalu keras dalam melakukan latihan CrossFit. Ironisnya, dia menemukan, sejumlah pelaku dan pelatih CrossFit pun telah menyadari hal ini, terbukti dari banyak ditemukannya posting di blog yang menceritakan kondisi tersebut.

"Sayangnya, pelaku CrossFit yang mengalami kondisi tersebut kerap disalahkan karena latihan yang tidak seuai dengan porsi. Padahal, fakta pengawasan pelatih terhadap pelaku sangat lemah mengingat banyaknya peserta dalam satu kelas CrossFit," jelasnya.

Robertson bukan merupakan satu-satunya ahli yang mengungkapkan latihan CrossFit dapat membahayakan. Menurut pelatih fitnes Alan Aragon, ahli nutrisi sekaligus kontributor di majalah Men's Health memuji latihan CrossFit yang dapat menggerakan orang-orang yang terbiasa memiliki gaya hidup sedentary (kurang bergerak). Sayangnya, gerakan-gerakan dalam CrossFit mengundang risiko cedera yang sangat tinggi.

Sementara itu, penemu CrossFit Greg Glassman mengatakan, latihan tersebut memang didesain untuk meningkatkan kemampuan atlet dunia yang sehat. Dia bahkan sepakat olahraga secara brutal dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian.

"Jika jatuh dari arena dan patah leher sangat asing bagi Anda, berarti latihan ini tidak cocok untuk Anda. Jika begini wajar bila dikatakan CrossFit dapat membunuh Anda, saya selalu jujur akan itu," ujar Glassman.

Ikuti polling CrossFit di link berikut


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau