Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2014, 13:13 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com —
Operasi bedah plastik merupakan sebuah tindakan untuk memperbaiki kondisi, khususnya penampilan, baik membuat menjadi normal maupun membuat menjadi lebih menarik. Sama seperti operasi bedah lainnya, operasi plastik juga membutuhkan kesiapan mental untuk menjalaninya. Namun, wanita bernama Siti Nur Jazilah atau Lisa ini mengaku tidak kapok menjalani operasi tindakan tersebut hingga 17 kali.

Wanita asal Turen, Malang, Jawa Timur, itu menjalani tindakan bedah plastik bukanlah tanpa alasan. Siraman air keras di wajah dan lehernya pada enam tahun yang lalu meninggalkan kerusakan parah di wajahnya. Lisa pun sempat mengalami kesulitan bernapas karena air keras merusak tulang hidungnya.

Lisa mulai melakukan operasi pada 2006 yang dibantu oleh tim dokter dari RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Saat itu, dokter mengambil seluruh kulit dari wajahnya yang sudah rusak dan menggantinya dengan kulit dari punggung. Operasi yang dijalani Lisa dikenal juga dengan istilah face off.

"Kulit punggung Lisa saat itu sedikit terkena siraman air keras, namun masih cukup baik untuk wajahnya," ujar Guru Besar Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik M Sjaifuddin Noer saat ditemui, Jumat (24/1/2014), di Surabaya.

Sjaifuddin mengatakan, begitu Lisa datang ke RS, dokter langsung membentuk tim yang terdiri dari dokter spesialis bedah, anastesi, hingga psikiatri. Tim kemudian membuat jadwal waktu untuk persiapan operasi.

Tindakan meliputi rekonstruksi wajah mulai dari dahi, pipi, hidung, hingga leher. Saat operasi bedah rekonstruksi pertama, dokter masih mempertahankan kelopak mata dan bibir yang kemudian direkonstruksi pada operasi selanjutnya.

Dokter juga melakukan pembedahan mikro untuk detail pembuluh darah di wajah. Sebelumnya direncanakan enam pembuluh darah yang harus disambung. Namun, ternyata empat pembuluh darah saja sudah mampu mengalirkan cukup darah.

"Kalau tidak berdarah justru bahaya, artinya tidak berhasil. Tapi, syukurlah waktu itu darahnya sudah keluar yang berarti pembuluh darah sudah normal," ujarnya.

Lisa sendiri mengaku senang karena dokter yang menanganinya begitu sabar dan telaten sehingga mampu mengembalikan kepercayaan dirinya. Meskipun belum sama seperti dulu sebelum insiden terjadi, Lisa tetap mengaku puas.

Tidak kapok

Terakhir Lisa menjalani operasi pada 2013 yang merupakan operasinya yang ke-17. Namun, menjalani operasi hingga belasan kali tidak membuat dia kapok, bahkan Lisa masih merencanakan untuk menjalani operasi lanjutan.

"Masih ada kekurangan-kekurangan, seperti masih sulit untuk membuka mulut," ujar wanita berusia 29 tahun ini.

Menurut Sjaifuddin, Lisa merupakan pasien yang sangat tabah dan kuat. "Dia rajin bertanya kepada dokter mengenai perkembangannya, bahkan sering meminta untuk dioperasi lagi," katanya.

Operasi plastik, lanjut Sjaifuddin, mungkin tidak dapat membuat wajah Lisa secantik dulu, tetapi dapat mengembalikan fungsi dan menambah rasa percaya diri adalah tujuan yang penting. Kehilangan bentuk wajah secara tiba-tiba akibat air keras tentu membuat rasa sedih yang mendalam. Namun, berkat bantuan tim dokter dan keinginan untuk bangkit darinya, Lisa kini menjadi wanita yang lebih tegar.

Mencoba produktif

Sebelum terjadinya insiden, Lisa sudah menjadi sosok wanita yang mandiri. Dia sudah bekerja sejak muda untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Insiden penyiraman pun tidak memudarkan semangat itu.

Saat ini Lisa disibukkan dengan kegiatan sosial sekitar RS. Selain itu, Lisa juga dikenal sebagai pembuat aksesori sehingga membantunya mencukupi kebutuhan hidupnya.

"Saya mau terus berusaha untuk menjadi lebih baik," pungkas wanita ini seraya tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com