Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Mental yang Sehat, Seringlah Beraktivitas di Alam

Kompas.com - 24/07/2024, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Beraktivitas di alam bebas memang menyenangkan dan menyegarkan pikiran. Lebih dari itu, meluangkan waktu di alam ternyata juga menyehatkan mental.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari delapan orang mengidap penyakit mental.

Dampak penyakit mental terhadap kualitas hidup secara keseluruhan, serta dampak ekonominya, menjadikan penting untuk mengenali dan mempromosikan dukungan kesehatan mental yang terjangkau dan dapat diakses di luar terapi konvensional.

Berbagai penelitian sudah menunjukkan manfaat menghabiskan waktu di alam, mulai dari mengurangi stres, meningkatkan kemampuan berpikir, dan memperbaiki mood. Sayangnya banyak orang sering mengabaikannya.

"Kita tahu alam berperan penting dalam kesehatan manusia, tetapi tenaga kesehatan sering mengabaikannya sebagai bagian dari pencegahan penyakit," kata peneliti profesor Joanna Bettmann.

Bettmann dan tim yang terdiri dari berbagai multidisiplin melakukan studi meta analisis (menggabungkan hasil dari beberapa studi dengan topik terkait) terhadap 45 studi. Hasilnya semakin menguatkan publik tentang dampak positif berada di alam bagi kesehatan mental.

Analisis itu secara total mencakup 1.492 peserta yang didiagnosis menderita penyakit mental dengan rata-rata usia 42 tahun.

Beberapa pengalaman yang diperiksa tim mencakup intervensi terapeutik terstruktur, sementara beberapa lainnya melibatkan pengalaman alam saja.

Baca juga: Apakah Kamu Butuh Healing Trip? Cek Kriteria Berikut

Delapan belas penelitian dilakukan secara acak, artinya subjek penelitian yang menerima intervensi/pengalaman dipilih secara acak.

Durasi waktu yang dihabiskan subjek di alam bervariasi, ada yang hanya 10 menit di taman kota, sementara ada juga yang berhari-hari bermalam di hutan.

Meski durasinya berbeda-beda, namun semua kegiatan "healing di alam" itu memberi manfaat yang positif.

"Berada di alam sekitar kota selama 10 menit pun sudah bermanfaat. Ini bisa jadi cara yang murah dan tidak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di alam terbuka selama beberapa hari atau minggu," tulis peneliti dalam laporannya.

Hasil analisis juga menyebutkan, alam bebas yang dekat dengan perairan, seperti danau, sungai, laut, memiliki efek positif paling besar. Demikian pula halnya dengan aktivitas kemping, bertani, atau berkebun.

“Semua tipe ruang luar yang berbeda ini memberikan hasil positif, yang menggarisbawahi pentingnya melestarikan ruang hijau di lingkungan alami dan buatan kita,” kata Bettmann.

Orang dengan gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan stres, merupakan kelompok yang akan mendapat manfaat besar dengan beraktivitas di alam terbuka.

Baca juga: Bermain Tanah di Alam Tingkatkan Sistem Imun

“Berjalan-jalan sebentar atau melakukan perjalanan berkemah tidak boleh dianggap sebagai pengganti intervensi terapeutik atau klinis lainnya,” Bettmann memperingatkan.

“Sebaliknya, kita harus mempertimbangkan waktu di alam sebagai sumber daya yang murah dan tersedia secara luas untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau