Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2014, 07:00 WIB

Otak kanan

Presiden terpilih 2014, Joko Widodo, lebih banyak menggunakan otak kanan dibanding otak kiri. Ini tampak dari kegemarannya blusukan untuk memahami masalah masyarakat dan membangun komunikasi langsung dengan masyarakat.

Bersentuhan langsung dengan rakyat menggugah emosi dan intuisi Jokowi untuk menyelesaikan masalah secara cepat dan langsung. Namun, ada hal yang belum tampak dari peran otak kanan yaitu munculnya ide besar dan kreativitas tentang berbangsa dan bernegara.

Penampilan Jokowi yang sederhana dan memikat banyak orang belum ditunjang ”ide besar dan kreativitas tinggi” yang menunjukkan kesempurnaan otak kanan seorang presiden terpilih.

Beruntung Jokowi punya wakil presiden terpilih Jusuf Kalla yang kemampuan otak kanan dan kirinya berimbang sehingga bisa menutup kekurangannya.

Kita membutuhkan presiden dan wakil presiden yang mampu mengoptimalkan otak kanan-kiri secara bersamaan dan bersinergi untuk memecahkan persoalan bangsa yang kompleks dan rumit ini, serumit misteri susunan otak manusia yang belum banyak terpecahkan.

Selamat datang kepada Presiden Indonesia ke-7 beserta wakilnya, Jokowi-JK.

BADRUL MUNIR
Dokter Spesialis Saraf RS Saiful Anwar; Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com