Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2015, 07:13 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tanpa disadari, lingkungan kerja bisa membuat seseorang menjadi sakit, padahal hampir sebagian besar waktu pekerja dihabiskan di kantor. Penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan kerja dikenal dengan Sick Building Syndrome (SBS).

Dokter spesialis okupasi Nusye E Zamsyiar mengatakan, SBS merupakan gejala ringan penyakit seperti flu, pusing, batuk. SBS berulang kali terjadi pada seseorang yang daya tahan tubuhnya lemah.

"Kalau penyakit menular paling sering pekerja kantoran terkena flu. Kalau yang tidak menular paling sering nyerang pinggang belakang," terang Nusye dalam acara yang digelar oleh Bayer, Kamis (26/3/2015).

SBS memang bukan penyakit serius. Namun, jika terjadi berulang kali tentu bisa mengganggu kesehatan dan produktivitas kerja.

Nusye mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), lebih dari 50 persen pekerja kantoran mengalami SBS. SBS ini pun mengurangi kinerja seseorang hingga 30 persen. Penelitian tersebut dilakukan tahun 2008 pada pekerja kantoran di Jakarta dan Surabaya.

Nusye mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan SBS. Mulai dari daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah tertular penyakit dan kurang baiknya perawatan fasilitas kantor.

"Bisa dari AC yang tidak bersih, debu karpet, kemudian zat kimia dari pembersih," ujar Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Okupasi Indonesia itu.

Nusye pun menyarankan seorang pekerja kantoran untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Sempatkan diri untuk istirahat dan olahraga saat berada di kantor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau