Di dunia ini sebenarnya hanya ada 1 persen populasi saja yang memiliki penyakit celiac (alergi terhadap gluten). Anehnya, orang-orang normal yang tidak mengidap penyakit ini pun makin banyak yang berusaha menghindari konsumsi gluten.
Menurut para ilmuwan, makanan yang tidak mengandung gluten justru biasanya lebih mahal daripada makanan biasa. Selain itu, makanan bebas gluten justru biasanya mengandung lebih banyak gula dan lemak. Tujuan para produsen menambahkan gula dan lemak tentunya agak makanan tersebut rasanya lebih enak.
Jika dilihat kandungan gula dan garamnya, makanan yang mengandung gluten ataupun tidak mengandung gluten ternyata sama saja. Tidak ada bukti bahwa makanan bebas gluten lebih sehat dan bernutrisi ketimbang makanan biasa.
Para ahli menduga maraknya tren makanan bebas gluten ini disebabkan karena beberapa selebriti melakukan diet gluten agar tubuhnya kurus. Karena itulah orang-orang mulai mencoba menghilangkan gluten dari menu harian mereka demi mendapatkan tubuh ideal.
Sayangnya, sejumlah produk bebas gluten sendiri ditengarai muncul karena taktik pemasaran. Terkadang bahkan ada makanan yang memang tidak mengandung gluten sejak semula namun ditempeli label ‘gluten free’ agar pembeli lebih tertarik pada produk ini ketimbang merek pesaing. Jadi, sebenarnya makanan bebas gluten tidak lebih sehat dari makanan biasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.