Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seks Tantrik, Cara Indah dan Sehat Capai Orgasme Berulang

Kompas.com - 28/08/2015, 20:01 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Tantrik, namanya mirip dengan salah satu aliran yoga, Tantra, dan memang demikian. Seks Tantrik  berasal dari gerakan dan filosofi yoga.  Tantra mengajarkan pasangan untuk melakukan hubungan intim dengan perlahan dan tidak mengutamakan orgasme fisik. Meski pada praktiknya, seks Tantrik dapat mengantar Anda mengalami orgasme fisik dan jiwa sekaligus.

Tantra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "menjalin bersama". Pendeta Hindu dan Budha menggunakan hubungan seksual sebagai metafora untuk menjalin hubungan fisik dan spiritual  pria, wanita, dan kemanusiaan yang Ilahi. Tujuannya adalah untuk menjadi satu dengan Tuhan. Masyarakat negara-negara Barat menyebut seksualitas suci ini: Tantra atau Tantrik.

Tujuan utama seks Tantrik bukan kesenangan fisik atau berlomba-lomba mencari kepuasan, tapi  untuk mendapat pencerahan dan menenangkan. Faktanya, pasangan yang sudah mempraktikkan, mengaku mendapat orgasme yang panjang, mendalam dan berulang.  Seks Tantrik dapat menjadi salah satu variasi gaya bercinta, terutama untuk pasangan yang sering dilanda stres karena terlalu sibuk.

Bagi Anda yang belum pernah mempraktikkan seks Tantrik, inilah petunjuk dari Cheryl Fraser, Ph .D., psikolog dan terapis seks di Duncan, B.C .

Mulai dengan gaya misionaris, pria di bawah dan wanita di atas, wajah sejajar. Tetap kenakan pakaian. Saling berpandangan, fokus pada mata pasangan - pandanglah matanya dengan seluruh perasaan Anda. Mata adalah jendela jiwa. Anda sedang melihat ke dalam jiwanya.

Selanjutnya, sinkronisasikan napas Anda berdua. Ambil napas perlahan bersama-sama, hembuskan bersama-sama. Mata tetap berpandangan satu sama lain. Tarik napas, hembuskan. Setelah itu lakukan pertukaran napas. Anda mengembuskan napas, dia menarik napas dan sebaliknya.

Napas adalah enerji kehidupan. Rasakan kehidupan yang keluar dari pasangan Anda. Rasakan embusan napasnya di wajah Anda. Lakukan fase berpandangan sambil menyelaraskan napas ini selama 10 menit.

Anda berdua sudah rileks? Mari kita masuk ke menu utama.

Lakukan proses yang sama tapi tanpa pakaian. Anda boleh memilih pose misionaris atau pihak wanita duduk di pangkuan pria, saling berhadapan, kedua kaki wanita memeluk pinggang pria. Jaga kontak mata dan keselarasan napas yang tadi sudah Anda pelajari.

Lakukan penetrasi dengan perlahan. Ganti sinkronisasi napas dengan ciuman dan belaian yang lembut penuh perasaan. Bergeraklah dengan perlahan. Gerakan terlalu bersemangat sama sekali dilarang.

 Di sesi ini, jika Anda sudah mahir, Anda akan mendapat pengalaman seksual yang mengagumkan berupa orgasme yang panjang durasinya. Beberapa pasangan mengatakan, mendapat orgasme berulang yang terasa begitu mendalam. Bahkan, keseluruhan proses seks Tantrik yang indah adalah orgasme itu sendiri, yang berbeda dari gaya bercinta pada umumnya.

Di dunia modern yang serba terburu-buru ini, kita sering lupa memerhatikan pasangan, orang terdekat yang selalu ada untuk kita. Seks Tantrik akan memperbaiki itu semua. Sinkronisasi napas menciptakan kedekatan emosi yang mendalam, menyatukan lagi hati Anda dengan hatinya. 

Aktivitas saling memandang mata pun demikian, Anda diajak melihat lagi dengan sungguh-sungguh sosok yang ada di hadapan Anda. Lebih banyak cinta, saling memaafkan karena terlalu sering saling mengabaikan.

Gerakan yang dijaga begitu perlahan melatih Anda mengendalikan emosi dan memberi Anda berdua kesempatan untuk mengeksplorasi sensualitas di dalam tubuh dan pikiran masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau