Dalam sebuah studi yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention diketahui, 99 persen pemakai lensa kontak merasa bersalah karena kebiasaan yang kurang higienis.
Pada dasarnya memang mayoritas pengguna lensa kontak sadar kebiasaannya salah dan bisa menyebabkan infeksi. Tetapi kebiasaan itu masih diteruskan karena belum ada efek negatif yang dialami.
Jangan tunggu sampai ada gangguan pada mata, segeralah ubah kebiasaan buruk berikut ini saat memakai lensa kontak.
- Tidur memakai lensa kontak
Lensa kontak adalah penghambat kornea mata untuk mendapat oksigen sehingga sel di permukaan pecah.
"Saat kita terpejam untuk tidur, kita menciptakan lingkungan yang hangat, gelap, lembab dan oksigen minim, kondisi yang disukai bakteri dan jamur," kata Keith Walter, dokter mata.
- Malas membuang cairan pembersih
Banyak orang yang sering malas membuang cairan (solution) pembersih di tempat lensa kontak saat kita sedang memakai lensa tersebut. Di tambah lagi, kita langsung menambahkan solution tanpa membuang cairan yang ada sebelumnya.
Kebiasaan tersebut bisa membuat kekuatan cairan untuk membersihkan kuman atau kotoran yang menempel di lensa kontak jadi berkurang.
- Mencuci di air keran
Jangan pernah mencuci lensa kontak di air keran. Air tersebut bisa saja mengandung amuba penyebab infeksi mata dan menyebabkan peradangan pada kornea. Akibat paling buruk dari infeksi tersebut adalah luka parut dan kehilangan penglihatan.
Hanya satu cairan yang boleh dipakai untuk lensa kontak, yakni cairan pembersih khusus atau solution disinfektan. Jadi, jika kebetulan lensa kontak Anda terlepas atau terjatuh saat Anda menggosok mata namun tidak membawa cairan pembersih, buang saja lensa kontak itu.
- Memakai lensa yang sama terlalu lama
Apa pun jenis lensa kontak Anda, harian, mingguan, atau bulanan, hanya gunakan sesuai waktu yang ditetapkan.
Memakai lensa kontak lebih lama dari yang seharusnya bisa menyebabkan iritasi, infeksi, bahkan luka di kornea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.