Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2015, 11:00 WIB
Malas pergi ke ”gym” atau justru ingin olahraga mandiri, tetapi terukur? Berbagai aplikasi telah diciptakan untuk mendampingi kegiatan olahraga kita. Aplikasi ini mengatur jenis latihan, durasi, sekaligus kalori yang dibakar. Serasa punya pelatih pribadi....

Rianti (34) ingin menguji kemampuannya, apakah ia sanggup berlari sejauh 5 kilometer dalam satu rentang waktu. Kebetulan, ia juga berkeinginan mengikuti Jakarta Marathon. Jadilah ia kemudian mencoba aplikasi 5K Runner Pro yang ia unduh dari App Store.

Aplikasi ini membantunya mengatur tahap demi tahap latihan yang sesuai kondisi tubuh.
Misalnya, pada hari pertama penggunaan, aplikasi akan mengatur Rianti menjalani serangkaian program, yakni 5 menit pemanasan, 15 menit kombinasi lari dan jalan, lalu ditutup dengan 5 menit pendinginan.

Kombinasi lari dan jalan diatur masing-masing 1,5 menit dan diulangi selama enam kali. Hari kedua dan seterusnya akan diatur durasi lari dan jalan lebih lama dari sebelumnya secara bertahap.

”Saya merasa terbantu karena ada yang mengingatkan, kapan harus lari, kapan harus jalan. Jadi seperti punya personal trainer. Kami juga terbantu untuk belajar teknik lari yang benar,” kata Rianti yang bekerja di sebuah perusahaan riset pasar di Jakarta.

Ia tinggal membuka aplikasi dan menyimpan ponsel pintar di kantong setelah memasang penyuara telinga (earphone). Lari dan jalan dapat dilakukan seperti biasa tanpa perlu menengok layar ponsel karena aplikasi memberi aba-aba dalam bentuk suara.

Aplikasi akan memberi informasi kapan memulai pemanasan, berjalan, perlahan mulai berlari, kembali berjalan, dan seterusnya. Di sela-sela latihan, aplikasi akan memberi semangat, ”Hi there awesome runner, enjoy your run today”.

Aplikasi juga memungkinkan kita memasang musik atau lagu yang diambil dari koleksi lagu-lagu yang kita simpan untuk menemani latihan.

Aplikasi ini mengatur latihan dilakukan maksimal tiga kali sepekan. Semakin lama, porsi lari semakin besar dibandingkan jalan. Jika dilakukan sesuai arahan, dalam 6-8 minggu, pengguna siap berlari penuh sejauh 5 kilometer dalam 40 menit, tentu saja setelah pemanasan.

Jarak yang telah ditempuh dan rute yang dilewati akan terekam di aplikasi. Rianti pun akhirnya mengikuti Jakarta Marathon dengan mulus setelah enam minggu persiapan dengan bantuan aplikasi ini.

Ada banyak aplikasi olahraga yang bisa kita temui di Play Store ataupun AppStore, baik gratis maupun berbayar. Tinggal memasukkan kata kunci yang sesuai, maka akan keluar berbagai pilihan aplikasi.

Shutterstock Ilustrasi
Pantau detak jantung

Pilihan Dianty (39) adalah aplikasi Fitbit. Konsultan di Bappenas ini rutin berolahraga lari, body combat, squash, dan suspension training. Aplikasi Fitbit ia perlukan untuk memonitor detak jantung. Namun, aplikasi ini hanya efektif jika pengguna juga memakai jam tangan pintar.

Jam dan aplikasi di ponsel pintar terhubung melalui bluetooth. Selain Fitbit, aplikasi lain yang serupa adalah Nike Fuel, Jawbone, Garmin, dan Apple Watch untuk olahraga.

”Memantau detak jantung penting sih kalau sudah umur seperti saya karena harus hati-hati juga olahraganya,” kata Dianty.

 Selain memantau detak jantung, aplikasi ini juga digunakan untuk mengukur durasi latihan dan jumlah kalori yang dibakar. Aplikasi dinyalakan sebelum latihan dimulai untuk menjalankan fungsi monitor.

”Misalnya, kita lagi ikut kelas body combat. Instruktur kadang gembar- gembor kalau latihannya saat itu sudah membakar 700 kalori. Padahal, pas kita cek di Fitbit cuma 400 kalori. Tetapi, bisa juga sih kitanya yang kurang semangat loncat-loncatnya jadi yang terbakar tidak setinggi seharusnya,” kata Dianty.

Ia juga pernah menggunakan MyFitnessPal untuk menghitung asupan kalori guna mengontrol berat badan. Dengan demikian, program olahraganya tidak berantakan gara-gara asupan makanan yang tidak terkendali.

Aplikasi ini akan menghitung berapa jumlah kalori yang bisa kita asup per hari setelah sebelumnya kita menentukan program yang diinginkan, apakah menjaga, menurunkan, atau menambah berat badan.

Dari informasi yang kita masukkan berupa jenis makanan apa saja yang kita konsumsi, aplikasi ini akan menghitung jumlah kalori yang sudah masuk ke dalam tubuh. Aplikasi ini juga terhubung dengan aplikasi semacam Fitbit karena kalori yang terbakar karena berolahraga juga ikut dihitung dalam program pemantauan berat badan.

Monica (24) memilih aplikasi 7 Minute Workout. Durasi latihan yang singkat, yakni 7 menit, membuatnya merasa tidak terbebani untuk berolahraga. Aplikasi ini juga memberi instruksi dalam bentuk suara. Jenis latihan dan durasi masing-masing juga diatur, misalnya lompat jongkok, push-up, sit-up, dan step-up. Latihan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Monica yang seorang gamer ini cukup berlatih di kamar apartemennya. Jika lama tidak membuka aplikasi ini, notifikasi akan berbunyi berupa suara peluit ditiup yang cukup provokatif untuk mengajak kembali berolahraga.

”Lumayan, tujuh menit saja sudah bikin berkeringat,” katanya.

Aplikasi Strava, Movescount, dan Nike Running dipilih Rully Setiawan (39) yang seminggu rutin 4-5 kali bersepeda atau lari. Aplikasi Stava dan Movescount-nya terhubung dengan jam tangan pintar yang juga bisa digunakan saat berenang.

”Dengan bantuan aplikasi ini, saya dengan mudah memantau kecepatan dan jarak yang saya tempuh. Jadi, ke depan, saya bisa memperbaikinya, entah lebih cepat atau lebih jauh,” kata Rully yang bekerja di perusahaan penghasil barang konsumsi.

Aplikasi sejenis adalah Endomondo yang sangat populer. Ketiga aplikasi ini juga memberikan fitur ”tantangan” yang memungkinkan pengguna berkompetisi dengan orang-orang yang terhubung dengannya. Bahkan, ada tantangan yang dibuat secara lintas negara. Siapa pun bisa ikut dalam tantangan tersebut.

”Supaya semangat, biasanya saya bikin kompetisi kecil-kecilan dengan beberapa teman. Misalnya, siapa yang bisa paling cepat berlari dalam sekian menit atau siapa yang bisa palingjauh dalam waktu tertentu,” kata Rully.

Apa pun aplikasi pilihan Anda, hal yang paling penting adalah segera memulai berolahraga. (SRI REJEKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com