Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Langkah Terhindar dari Penyakit Jantung dan Stroke

Kompas.com - 22/12/2015, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Menurut data statistik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, total angka kematian di Indonesia sekitar 21,1 persen disebabkan oleh strokedan 19,1 persen disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Kedua penyakit tersebut menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Dengan fakta tersebut, semakin nyata bahwa kita semua sudah seharusnya mengambil langkah-langkah penyelamatan supaya terhindar dari dua penyakit berbahaya tersebut.

 

1. Ketahui kadar kolesterol Anda

Ada dua jenis kolesterol yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.

LDL diberi label kolesterol "jahat" karena dapat menyebabkan plak dan penyumbatan pembuluh arteri. Penyumbatan ini bisa mengakibatkan serangan jantung dan stroke.

HDL disebut "baik" karena dapat membantu menghilangkan  LDL dari pembuluh arteri, melindungi Anda dari risiko stroke dan serangan jantung.

Untuk mengetahui berapa kadar kolesterol Anda, Anda harus memeriksakan diri ke dokter atau klinik kesehatan terdekat.

Kadar kolesterol normal adalah berkisar dari 160-200 mg/dl. Artinya kolesterol jumlah total  kadar LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida kurang dari 200 mg/dl.

 

2. Memahami gejalanya

Gejala serangan jantung sering berbeda antara pria dan wanita.

Pada wanita: Nyeri dada adalah gejala yang paling umum. Sebelum terjadi serangan, kadang rahang, leher, punggung dan lengan terasa sakit. Sakit perut seperti sakit maag juga umum terjadi.

Banyak wanita salah membedakan dua jenis penyakit ini (gejala serangan jantung dan sakit maag). Gejala lain yang mungkin timbul adalah  kesulitan bernapas, kelelahan ekstrim, mual dan  keringat dingin.

Pada pria: Gejala yang paling  dominan adalah nyeri dada dan sesak yang ekstrim. Namun, sering juga pria mengalami jenis gejala yang umum dirasakan oleh wanita.

Di sisi lain, gejala stroke cenderung sama antara pria dan wanita, yaitu:

* Merasa sangat kebingungan

* Mengalami kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan

* Kehilangan koordinasi dan keseimbangan, yang dapat membuat Anda sulit untuk berjalan

* Sakit kepala intens tanpa sebab yang jelas

* Gangguan penglihatan

* Tubuh menjadi lemah atau  mati rasa pada satu sisi tubuh. Hal ini dapat memengaruhi struktur dan kemampuan gerak wajah, kaki atau lengan Anda.

 

 

3. Tahu sejarah kesehatan keluarga Anda

Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penyakit jantung adalah warisan genetik. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mencari tahu apakah ada salah satu atau lebih anggota keluarga Anda yang memiliki penyakit gangguan  kardiovaskular.

Beritahukan kepada dokter riwayat kesehatan keluarga yang Anda temui. Hal ini akan membantu dokter untuk mendapatkan gambaran penuh jika sesuatu terjadi pada Anda.

 

4. Terapkan pola makan sehat

Pola makan berperan sangat besar dalam menentukan kadar kolesterol dan kesehatan jantung Anda secara keseluruhan.

Perbanyak:

Lemak sehat: Orang-orang di kawasan Yunani terkenal dengan kesehatan jantungnya karena mereka menerapkan pola makan  Mediterania. Inti dari pola makan Mediterania adalah mengganti konsumsi lemak jenuh dengan minyak nabati seperti biji rami, alpukat dan zaitun.

Asam lemak omega 3: Nutrisi ini dapat membantu  menurunkan tekanan darah dan  mengurangi risiko pembekuan  darah. Asam lemak Omega-3, banyak terdapat pada daging ikan.

Kacang-kacangan dan biji-bijian: Kedua makanan ini memang tinggi kalori. Namun, kacang-kacangan dan biji-bijian kaya akan lemak sehat. Kadar LDL-nya rendah dan tidak memengaruhi kadar HDL di dalam darah Anda.

Buah dan sayuran: Menambahkan lebih banyak buah dan sayuran ke dalam pola makan harian akan meningkatkan kadar antioksidan di dalam tubuh Anda.

Antioksidah akan  membantu melindungi tubuh Anda dari kerusakan akibat radikal bebas. Dalam sehari, setidaknya Anda harus mengonsumsi tiga porsi sayur dan dua porsi buah.

 

Kurangi:

Lemak jenuh dan trans: Ini adalah jenis  lemak yang akan  meningkatkan risiko penyakit jantung, menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan kadar kolesterol LDL Anda.

Lemak jenuh dan trans banyak ditemukan di produk makanan yang digoreng,  panggang, makanan kemasan/olahan, makanan cepat saji dan margarin.

Sodium: Terlalu banyak sodium dapat meningkatkan tekanan darah sehingga menyebabkan pembuluh darah dan jantung menjadi tegang.

Gula:  Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, insulin akan melonjak dengan drastis, menyebabkan makanan yang Anda makan dengan cepat diubah menjadi  lemak, khususnya lemak trigliserida, yang merupakan salah satu kontributor terbesar penyakit jantung.

Alkohol: Mereka yang minum alkohol dalam jumlah yang dianjurkan (maksimal satu gelas untuk wanita dan dua gelas untuk pria), memiliki risiko serangan jantung yang lebih kecil  daripada mereka yang minum alkohol dalam jumlah yang banyak.

Sedikit red wine adalah pilihan yang baik, dan bukan jenis alkohol lainnya. Red wine mengandung antioksidan dan resveratrol yang mampu membantu kesehatan jantung Anda.

 

5. Olahraga

Seharusnya, semua orang berusaha berolahraga intensitas moderat, minimal 30 menit sehari. Ini akan meningkatkan tingkat HDL dan berkontribusi untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.

Bagi mereka yang sudah dalam kondisi pra-penyakit jantung dan selama ini jarang berolahraga, lakukan latihan  intensitas rendah terlebih dulu, lalu perlahan tingkatkan intensitasnya ke level moderat.

 

6. Kurangi tingkat stres Anda

Stres, dalam jangka panjang, dapat meningkatkan tekanan darah dan akhirnya merusak arteri Anda. Temukan sesuatu yang membantu Anda untuk bersantai, entah itu  mandi air hangat, jalan-jalan, menonton pertunjukan musik, membaca buku, dan lain sebagainya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com