Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2016, 16:14 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com - World Health Organization (WHO) menyatakan sekitar 17,5 juta orang per tahun meninggal akibat penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah. Tak hanya itu, jantung juga dinyatakan WHO sebagai penyakit pembunuh nomor satu di dunia.

Salah satu pemicunya ialah asupan lemak jenuh (saturated fat) dari kebiasaan mengonsumsi makanan gorengan sehari-hari. Kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi dalam minyak yang Anda gunakan untuk menggoreng dapat menyebabkan terbentuknya kolesterol di dalam tubuh.

"Di Indonesia lemak jahat banyak didapat dari konsumsi makanan yang digoreng," ngkap ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK. [Kompas.com, 22/7/2011].

Semakin tinggi kadar kolesterol dalam tubuh kita, semakin tinggi juga risiko timbulnya penyakit berbahaya. Minyak kelapa sawit, yang biasa digunakan orang Indonesia untuk memasak misalnya, memiliki lemak jenuh hingga 50 persen komposisinya. Padahal, justru kandungan ini harus dihindari.

Bagaimana solusinya?

Dibandingkan menggoreng (deep-frying), cobalah memasak dengan proses yang lebih sehat, misalnya menumis, memanggang, atau pan-frying. Gunakan juga minyak dengan kandungan lemak jenuh yang rendah, seperti Minyak Kanola Tropicana Slim.

Minyak tersebut dibuat dari olahan biji bunga kanola. Komposisi lemaknya mirip dengan minyak jagung atau minyak biji bunga matahari. Jenis ini mengandung lemak jenuh hanya sebanyak 7 persen komposisinya.

Positifnya lagi, minyak kanola mengandung 93 persen minyak tak jenuh yang sangat baik untuk kesehatan. Selain itu, Anda juga bisa merasakan manfaat omega 3 jika mengonsumsi minya ini.

Yuk, jaga kesehatan jantung dengan memilih minyak yang lebih sehat!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com