KOMPAS.com - Kamu mungkin dibayangi risiko GERD kambuh selama libur Lebaran.
Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia, setiap rumah umum menyediakan berbagai makanan.
Makanan khas Lebaran banyak yang berisiko menyebabkan GERD kambuh.
Mengutip RS Pondok Indah, makanan pemicu GERD meliputi makanan berlemak (termasuk bersantan dan berminyak), pedas, asam, dan berkafein.
Contoh makanan khas Lebaran adalah opor ayam, sambel goreng, rendang, gorengan, dan kue kering.
Oleh karenanya, penting untuk mengenali gejala GERD yang berisiko kambuh selama libur Lebaran.
Baca juga: Makanan yang Bisa Sebabkan GERD Kambuh Saat Lebaran, Apa Saja? Ini Daftarnya...
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah asam lambung naik (refluks asam) yang berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis).
Isi lambung naik untuk kembali mengalir ke kerokongan (esofagus).
Mengutip Healthline, isi lambung yang naik ini terkadang mengandung asam yang berlebihan dan dapat menyebabkan iritasi dan nyeri.
Jika kamu mengalami refluks asam lebih dari dua kali dalam seminggu, dokter bisa mendiagnosis kamu mengalami GERD.
Baca juga: Libur Lebaran Tanpa GERD Kambuh, Ini Makanan yang Harus Dibatasi
Gejala GERD yang paling umum adalah nyeri ulu hati (heartburn) yang terus-menerus, yang bisa menyebabkan:
Gejala GERD lainnya bisa meliputi:
Baca juga: Apa Buah Terbaik untuk Mengatasi GERD? Ini Pilihannya...
Dalam beberapa kasus, orang-orang mungkin akan mengalami tanda GERD yang serius.
Gejala GERD yang serius, seperti:
Tanda GERD itu biasanya menetap dan bisa memburuk secara progresif, meski telah menjalani perawatan medis.
Jika kamu mengalami gejala GERD di atas, kamu perlu perhatian medis selama libur Lebaran.
Selain makanan, beberapa kondisi tertentu bisa membuat kamu mengalami GERD yang memburuk, seperti yang dikutip dari Very Well Health.
Itu termasuk kondisi yang memengaruhi cara tubuh mencerna makanan dan bernapas, seperti masalah paru-paru, sedang hamil, gangguan kecemasan, gangguan sistem saraf, dan operasi esofagus.
Kaitan antara kecemasan dan GERD masih diteliti, tetapi penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kedua kondisi tersebut.
Baca juga: Apakah GERD Berbahaya? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.