Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Penanganan Lubang pada Gendang Telinga yang Ganggu Pendengaran

Kompas.com - 21/03/2025, 16:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Lubang pada gendang telinga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari luka hingga infeksi yang mengganggu pendengaran.

Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) dr. Rangga Rayendra Saleh, Dp. T.H.T.BKL, Subsp. Oto.(K), mengungkapkan bahwa penyebab lubang pada gendang telinga bisa berbeda-beda, tergantung pada faktor penyebabnya.

“Tentunya penyebabnya ada banyak macamnya apabila lubang disebabkan trauma, luka atau tusukan maka disebut perforasi akibat trauma. Sedangkan lubang karena infeksi maka ini disebabkan otitis media supuratif kronis (OMSK),” ujar dr. Rangga, seperti ditulis oleh Antara pada Jumat (21/3).

Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Dengung di Telinga secara Alami dan Medis

Menurut dr. Rangga, OMSK adalah kondisi infeksi pada rongga telinga tengah yang ditandai dengan adanya robekan atau lubang pada gendang telinga.

Infeksi ini dapat menyebabkan cairan keluar dari liang telinga, yang sering disebut oleh masyarakat awam sebagai congek.

“Jadi akibat adanya penumpukan cairan di balik gendang telinga di rongga telinga tengah, maka cairan yang menumpuk di rongga itu akan mencari jalan untuk ke luar sehingga infeksi itu menyebabkan robekan itu tidak bisa menutup secara spontan dan robekan ini menjadi menetap, menyebabkan keluhan antara lain riwayat keluar cairan dari telinga atau congek, nah itu adalah otore atau keluar cairan dari liang telinga,” jelasnya.

Infeksi OMSK, yang bersifat kronis, dapat menyebabkan gangguan pendengaran, bahkan adanya dengung pada telinga.

Ia menambahkan bahwa apabila lubang pada gendang telinga sudah bersifat kronik, kemungkinan untuk sembuh dengan sendirinya menjadi sangat kecil.

“Jika ada lubang di gendang tekan misal sudah kronik, kecil kemungkinan akan kecil (sembuh) sendiri sehingga butuh rekonstruksi gendang telinga,” tambahnya.

Bagi pasien dengan kondisi seperti ini, dr. Rangga menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan ahli THT untuk mendapatkan perawatan yang tepat, salah satunya melalui operasi penambalan gendang telinga.

Baca juga: 12 Penyebab dan Cara Mengatasi Telinga Berdengung Terus-menerus

Dalam prosedur operasi tersebut, penambalan dilakukan dengan menggunakan material yang berasal dari tubuh pasien, seperti selaput tulang rawan atau selaput otot.

Metode ini dianggap memiliki risiko kontradiktif yang kecil. Operasi dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu melalui liang telinga untuk kasus yang lebih ringan dan lewat sayatan daun telinga pada kasus gangguan pendengaran berat atau infeksi berbahaya.

Setelah menjalani operasi, pasien disarankan untuk menjaga telinga tetap steril dengan menghindari kontak dengan air dan tidak mengangkat beban berat, karena tekanan pada area telinga bisa menyebabkan pergeseran tambalan.

Selain itu, pasien juga diminta untuk tidak melakukan penerbangan atau berenang dalam beberapa waktu setelah operasi.

Pasien juga disarankan untuk menghindari penerbangan selama 3-4 minggu setelah operasi, kecuali jika dokter yang menangani memperbolehkannya.

Operasi penambalan gendang telinga ini memiliki risiko minimal, seperti perdarahan. Keberhasilan operasi dapat diukur dari kemampuan mengeringkan liang telinga dan perbaikan fungsi pendengaran pasien.

Dokter Rangga juga mengingatkan masyarakat yang mengalami gangguan telinga, seperti dengung atau gejala lain, untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan menghindari gangguan pendengaran yang semakin parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau