KOMPAS.com - Epilepsi adalah salah satu jenis penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan secara total. Lalu, penyakit epilepsi itu seperti apa?
Penyakit epilepsi adalah gangguan otak di mana sel saraf tidak bekerja dengan tepat. Gejala epilepsi akan tergantung dari jenis kejang epileptik yang dialami karena tergantung dari aktivitas tertentu di dalam otak.
Beberapa gejala yang dapat muncul, yakni kebingungan sementara, kaku otot, gerakan otot yang tidak terkendali, dan kehilangan kesadaran.
Untuk itu, simak penjelasan dan ketahui beberapa tanda epilepsi yang perlu diwaspadai berikut ini.
Baca juga: Epilepsi: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Menangani
Dilansir dari Mayo Clinic, epilepsi adalah kondisi otak yang menyebabkan kejang berulang.
Penyakit epilepsi, atau kerap dikenal dengan ayan atau sawan, dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, pria, dan wanita.
Terdapat beberapa jenis epilepsi. Pada beberapa orang, penyebab epilepsi dapat diketahui. Namun, pada beberapa orang lainnya, penyebab epilepsi tidak bisa diketahui secara pasti.
Meskipun begitu, kejang yang dialami hanya sekali tidak berarti bahwa seseorang mengalami epilepsi.
Seseorang dikatakan mengalami epilepsi jika mengalami kejang tanpa penyebab pasti setidaknya dua kali dalam jangka waktu 24 jam.
Perawatan dengan obat-obatan atau prosedur operasi umumnya dapat mengontrol kejang pada orang-orang dengan epilepsi.
Namun, beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan dalam jangka panjang.
Selain itu, anak-anak yang mengalami epilepsi mungkin bisa sembuh seiring dengan bertambahnya usia.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Kejang dan Epilepsi
Gejala epilepsi yang utama adalah kejang berulang. Namun, gejala lainnya yang muncul akan berbeda-beda tergantung dari jenis kejang yang dialami.
Dilansir dari Cleveland Clinic, terdapat beberapa tanda epilepsi yang perlu diwaspadai, seperti:
Orang-orang dengan epilepsi cenderung mengalami jenis kejang yang mirip sehingga gejala yang dialami juga hampir sama.
Umumnya, atau hampir 70 persen kasus epilepsi, tidak diketahui penyebab pastinya.
Namun, terdapat beberapa faktor yang bisa jadi penyebab epilepsi, seperti genetik, sklerosis temporal mesial, cedera kepala, infeksi otak, gangguan imun, gangguan perkembangan, gangguan metabolik, dan gangguan otak serta abnormalitas pembuluh darah otak.
Meningkatkan pemahaman mengenai penyakit epilepsi itu seperti apa sangatlah penting sehingga Anda bisa segera mencari bantuan medis jika diperlukan.
Meskipun tidak bisa disembuhkan secara total, kondisi ini bisa dikontrol secara medis, baik dengan konsumsi obat atau melakukan prosedur operasi.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Kejang Epilepsi dan Pertolongan Pertamanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.