Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Menular Seksual yang Sering Tak Disadari

Kompas.com - 01/03/2016, 21:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak heran klamidia disebut sebagai penyakit diam-diam. Setelah menganalisa data terakhir, Centers for Disease Control memperkirakan setidaknya ada satu dari 100 orang dewasa di A.S. menderita infeksi seksual menular.

Artinya, sekitar 1,8 juta penderita dan hanya 1,4 yang terlaporkan, sisanya sekitar 400 ribu mungkin tidak tahu bahwa mereka menderita infeksi seksual.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Dengan sistem pendataan yang nampaknya masih kurang memadai, bisa jadi ada banyak juga penderita yang tidak terdeteksi.

Apalagi, klamidia tidak selalu menunjukkan gejala nyata di awal. "Pada pria dan wanita, klamidia dapat menimbulkan sakit pada saat berkemih. Tapi, gejala awal yang dibilang gejala umum, tidak ada," jelas Mary Jane Minkin, M.D., profesor kebidanan dan kandungan di Yale University.

Jika gejala terjadi, biasanya muncul dalam waktu 1 sampai 3 minggu setelah terpapar. Pada wanita, bakteri awalnya menginfeksi leher rahim dan uretra.

Wanita dengan klamidia, mungkin mengalami keputihan abnormal atau rasa terbakar saat buang air kecil.

Jika infeksi menyebar dari leher rahim ke tuba falopi, rasa sakit mungkin dirasakan di perut bagian bawah, nyeri pinggang, mual, demam, nyeri saat hubungan intim (dispareunia), atau perdarahan antar menstruasi. Infeksi klamidia pada serviks dapat menyebar ke rektum.

Pria dengan klamidia mungkin mengeluarkan cairan abnormal yang keluar dari penis atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Pria juga mungkin merasakan terbakar dan gatal di sekitar pembukaan penis. Nyeri dan pembengkakan di testis jarang terjadi.

Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, yang dapat merusak organ reproduksi wanita. Meskipun gejala klamidia biasanya ringan atau tidak ada, komplikasi serius dapat menyebabkan kerusakan ireversibel, termasuk infertilitas.

Penularan
Klamidia dapat ditularkan selama hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Klamidia juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya saat melahirkan per vaginal.

Klamidia pada pria jarang berkembang menjadi serius, namun sangat berisiko menular ke pasangan.

Pada wanita, klamidia juga bisa menyebabkan radang panggul. Saat ini terjadi, kerusakan yang parah sangat mungkin sudah terjadi dan meluas. Klamidia yang tidak diobati akan membuat Anda makin rentan terhadap HIV.

Pencegahan
Semua orang yang sudah aktif secara seksual dianjurkan memeriksakan diri ke dokter, terutama bagi wanita.

Gunakan pengaman, apalagi jika Anda tak yakin pasangan Anda 'bersih'. Jaga kebersihan area pribadi dengan saksama.

Pengobatan
Biasanya dokter mengatasi klamidia dengan menggunakan antibiotik seperti doxycycline (Vibramycin), azithromycin (Zithromax) dan ofloxacin (Floxin). Setiap orang yang terlanjur kena klamidia, sebaiknya meminta pasangannya untuk melakukan pemeriksaan juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau