Ahli jantung dari Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Dinesh Nair mengatakan, ada banyak masalah jantung. Gejalanya sering kali tidak muncul sehingga banyak orang tak sadar ada masalah pada jantungnya.
"Ada orang suka marathon, ternyata selama ini sudah ada sumbatan pembuluh darah di jantung sebanyak 90 persen. Dia enggak sadar. Makanya harus rutin cek jantung," ujar Dinesh dalam diskusi "Sayangi Jantungmu" di Jakarta, Sabtu (19/3/2016).
Dinesh menyarankan cek kesehatan jantung rutin dilakukan mulai usia 35 tahun pada pria dan 40 tahun pada wanita. Akan tetapi, usia muda juga perlu memeriksa kesehatan jantung karena khawatir ada masalah genetik.
Dinesh mengungkapkan, masalah jantung bisa disebabkan oleh kelainan bawaan, genetik, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Risiko yang dapat meningkatkan penyakit jantung antara lain merokok, minum alkohol, berat badan berlebih atau obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol, stres, penyumbatan aliran pernapasan, hingga kurang aktif bergerak. Apabila memiliki faktor risiko tersebut, segeralah periksa kesehatan jantung.
Meski demikian, mereka yang merasa telah menjalankan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, tidak banyak konsumsi makanan berlemak, atau tidak merokok, bukan berarti tidak perlu mengecek kesehatan jantungnya. Hal ini karena masalah jantung yang sebenarnya sudah ada sejak kecil, terkadang baru muncul saat usia dewasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.