KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru yang akan diumumkan pada perhelatan American College of Cardiology's 65th Annual Scientific Session pada bulan April mendatang menemukan, usia orang-orang yang mengalami jenis serangan jantung terparah menjadi lebih muda dan lebih gemuk dalam dua dekade terakhir.
Kelompok tersebut cenderung merokok, memiliki tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang menurut peneliti semua faktor risiko tersebut sebenarnya dapat dicegah untuk menghindari serangan jantung.
"Secara keseluruhan, pekerja medis telah melakukan usaha luar biasa dalam meningkatkan kualitas pengobatan penyakit jantung, tapi studi ini menunjukkan bahwa kita sudah semestinya melakukan usaha yang lebih baik di sisi pencegahan," kata penulis studi Dr Samir Kapadia, seorang ahli jantung intervensi di Cleveland Clinic.
"Ketika orang-orang datang untuk melakukan pemeriksaan jantung rutin, sangat penting untuk menekankan pada pasien tentang pentingnya mengurangi faktor risiko melalui pengurangan berat badan, makan makanan yang sehat, dan aktif secara fisik."
Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis faktor risiko penyakit jantung di lebih dari 3.900 pasien yang dirawat karena serangan jantung yang mematikan antara tahun 1995 dan 2014. Serangan jantung terjadi, ketika salah satu arteri utama jantung benar-benar diblokir oleh plak, yang menghentikan aliran darah.
Jika orang mengalami serangan dan menerima perhatian medis segera, ada kemungkinan untuk tetap hidup, tapi secara keseluruhan, serangan tersebut memiliki risiko kematian dan kecacatan yang tinggi.
Para peneliti lalu membagi rekam medis pasien serangan jantung yang dikumpulkan selama 20 tahun menjadi empat kelompok, masing-masing mewakili rentang lima tahun.
Mereka menemukan bahwa antara rentang lima tahun pertama dan rentang lima tahun berikutnya, rata-rata usia pasien yang memiliki serangan jantung mematikan semakin memuda yaitu sekitar 4 tahun lebih awal, misalnya dari usia terbanyak 64 tahun menjadi 60 tahun.
Sedangkan, obesitas di antara pasien meningkat dari 31 menjadi 40 persen. Peneliti juga menemukan bahwa persentase pasien serangan jantung yang memiliki diabetes meningkat dari 24 menjadi 31 persen, dan persentase pasien dengan tekanan darah tinggi meningkat dari 55 menjadi 77 persen.
Selain itu, jumlah pasien serangan jantung yang merokok meningkat dari 28 persen menjadi 46 persen. Dan jumlah pasien dengan tiga atau lebih faktor risiko mengalami peningkatan dari 65 menjadi 85 persen.
Banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami berbagai jenis serangan jantung seperti gaya hidup. Namun faktor tersebut bisa dicegah dengan meningkatkan olahraga, berhenti merokok, dan makan makanan yang sehat.