KOMPAS.com - Dalam sebuah studi, peneliti menemukan bahwa wanita yang makan ikan bakar lebih dari sekali dalam seminggu memiliki kemungkinan 2,3 kali lebih besar mengalami kanker payudara ketimbang wanita yang tidak atau jarang makan ikan yang dibakar.
Ikan yang dibakar diketahui mengandung bahan kimia yang disebut "amina heterosiklik," yang terbentuk akibat pemanasan protein di atas api terbuka, misalnya dengan cara membakar atau memanggang di atas wajan api.
Senyawa tersebut dianggap karsinogenik, yang berarti dapat menyebabkan kanker dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
“Kebanyakan penelitian mengaitkan amina heterosiklik dengan daging merah,” kata Dr. Kala Visvanathan, seorang profesor epidemiologi dan onkologi di Johns Hopkins University dan penulis senior studi yang diterbitkan dalam American Association.
“Tetapi apakah ada kasus yang sama juga terjadi pada ikan? Ini menjadi pertanyaan menarik sebab penelitian laboratorium nyatanya menunjukkan bahwa ikan juga berpotensi memiliki tingkat senyawa karsinogenik.”
Dalam studi tersebut, para peneliti berfokus pada diet para perempuan yang memiliki risiko tinggi kanker payudara. Ini berarti bahwa semua wanita dalam penelitian memiliki gen yang terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara atau memiliki anggota keluarga yang memiliki baik kanker payudara atau kanker ovarium.
Para peneliti menemukan bahwa asupan ikan bakar, terkait dengan tumbuhnya jenis tertentu kanker payudara yang disebut "estrogen-reseptor positif" kanker payudara.
Peneliti juga mencatat bahwa indeks massa tubuh (BMI) memainkan peran dalam risiko kanker. Secara khusus, risiko kanker payudara menjadi lebih besar bagi wanita yang memiliki BMI lebih dari 30 (dianggap obesitas).
Dengan kata lain, kesehatan bukan hanya ditentukan dari bahan makanan yang Anda gunakan, tapi bagaimana Anda mengolahnya juga, lanjut Visvanathan.
Penelitian ini mungkin menjadi pengingat untuk tak terlalu sering makan ikan atau daging yang dibakar, melainkan pilihlah ikan rebus, kukus, atau panggang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.