KOMPAS.com - Lewat akupuntur, sepuluh minggu setelah pengobatan, skor nyeri yang dialami pasien, rata-rata turun 41 persen dibandingkan dengan pasien yang diberi simulasi pengobatan akupuntur. Manfaat tersebut masih terlihat setelah satu tahun.
"Akupuntur adalah pilihan terapi yang aman dan baik untuk pengobatan pasien dengan fibromyalgia," kata Dr Jorge Vas, pemimpin peneliti pain treatment unit di Dona Mercedes Primary Health Center, Seville, Spanyol.
Pasien fibromyalgia memiliki sakit kronis, yang berhubungan dengan kelelahan, pola tidur yang buruk dan depresi. Kondisi ini memengaruhi 5 persen dari populasi, kata Vas. Antara 80 hingga 90 persen pasien fibromyalgia adalah perempuan.
Menurut penulis penelitian, sembilan dari 10 pasien mencoba beberapa bentuk terapi alternatif seperti pijat atau akupuntur, selain tetap meminum obat untuk sakit mereka.
"Akupuntur dan obat tradisional memiliki tempat dalam mengobati fibromyalgia," kata Dr Alexander Rances, seorang ahli akupuntur, spesialis manajemen rasa sakit dan dokter di Rumah Sakit North Shore University, Manhasset, N.Y.
"Kombinasi Barat serta obat tradisional Cina mungkin menawarkan pasien dengan terapi terbaik," katanya.
Dengan akupunktur, jarum yang sangat tipis dimasukkan melalui kulit pada titik-titik tubuh strategis untuk mengobati rasa sakit.
Pengobatan fibromyalgia biasanya dimulai dengan obat-obatan seperti obat nyeri saraf Lyrica (pregabalin), jika itu gagal atau kurang efektif, dokter bisa menyarankan akupuntur, kata Rances.
Untuk penelitian ini, Vas dan rekan secara acak memilik 153 pasien yang didiagnosis dengan fibromyalgia untuk diberikan akupuntur dan simulasi akupunktur. Pasien tersebut mendapat sembilan perawatan mingguan, setiap sesi berlangsung 20 menit.
"Meskipun peserta tetap diizinkan untuk menjalankan pengobatan farmakologis mereka terlebih dahulu, ketika studi itu selesai, pasien yang menerima akupuntur meminum obat dengan jumlah lebih sedikit dibanding kelompok yang diberikan simulasi akupuntur," kata Vas.
Pada 10 minggu, enam bulan dan 12 bulan setelah pengobatan, pasien ditanya tentang tingkat nyeri, depresi dan kualitas fisik dan mental hidup mereka.