Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2016, 15:58 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aterosklerosis merupakan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat adanya penumpukan plak. Masalah ini tak bisa dianggap sepele karena bisa menyebabkan serangan jantung jika penumpukan plak terjadi di pembuluh darah jantung.

Konsultan kardiovaskular dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Eka Ginanjar, SpPD menjelaskan, terbentuknya plak yang mengeras disebabkan oleh penumpukkan lemak dan zat lainnya di dinding pembuluh darah selama bertahun-tahun.

Lantas, apakah plak tersebut bisa dihilangkan? "Sampai saat ini belum ada satu pun metode yang dapat meluruhkan atau menghilangkan plak sehingga plak berkurang di pembuluh darah," ujar Eka dalam talkshow Prodia "Berdenyut Sampai Usia Lanjut" di Jakarta, Sabtu (21/5/2016).

Mengenai terapi kelasi yang disebut-sebut bisa meluruhkan plak, menurut Eka, belum terbukti manfaatnya.

Walau di beberapa klinik sudah menawarkan terapi ini, tetapi sebenarnya terapi kelasi masih kontroversial dan belum diakui secara internasional.

Sejauh ini tidak ada makanan, minuman, maupun obat-obatan, yang direkomendasikan untuk menghilangkan plak. "Banyak pasien yang sudah minum segala macam untuk meluruhkan plak, tetap bisa kena serangan jantung. Itu karena plaknya sebenarnya masih ada," katanya.

Adanya penyempitan pembuluh darah bisa diketahui lewat pemeriksaan angiografi. Jika diketahui ada penyempitan, dokter akan melakukan metode pemasangan stent atau ring untuk melebarkan kembali pembuluh darah.

Selain itu, bisa juga dilakukan operasi bypass jika pembuluh darah yang menyempit cukup banyak. Tujuannya untuk mencegah terjadinya serangan jantung.

Menurut Eka, penumpukan plak di pembuluh darah hanya bisa dicegah. Pencegahannya yaitu dengan menghindari faktor risiko terjadinya aterosklerosis, seperti merokok, konsumsi makanan banyak lemak, dan kurang olahraga.

Faktor risiko yang tidak bisa dicegah hanyalah faktor bertambahnya usia. Jika sudah berusia di atas 50 tahun, kemudian punya hobi merokok dan kadar kolesterol tinggi, risiko percepatan penumpukan plak lebih tinggi. Hal ini bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung dan berisiko pada kematian.

Eka menyarankan, konsumsilah makanan sehat yang bisa memperbaiki metabolisme tubuh, yaitu dengan banyak makan sayur dan buah. Konsumsi makanan sehat bisa menghambat atau menghentikan proses penumpukan plak. Jika menerapkan gaya hidup sehat sejak kecil, risiko aterosklerosis pun semakin kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
Health
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Health
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau