Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindrom Iritasi Usus Besar, Penyebab Perut Tak Nyaman

Kompas.com - 06/08/2016, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Banyak orang tak mengenal gangguan pencernaan sindrom iritasi usus besar. Padahal, gejala penyakit ini cukup banyak dialami orang modern dan aktif.

Sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome/IBS) biasanya memiliki gejala utama sakit perut, dan perubahan pola buang air besar, entah itu sembelit atau justru diare.

Rasa nyeri bisa terjadi di bagian perut mana saja. Kadang juga terjadi rasa panas di dada, dan mual. Perut juga sering kembung dan mengeluarkan banyak gas. Gejala IBS memang bervariasi pada tiap orang.

IBS dikelompokkan dalam gangguan fungsi saluran pencernaan. Penyebab aktivitas abnormal ini tidak diketahui, kadang-kadang diperparah oleh makanan tertentu, tapi pada banyak orang stres dan depresi bisa memperburuk gejala.

Pada sebagian orang, IBS memang muncul saat mereka sedang menghadapi kondisi stres. IBS juga sering dialami orang dewasa yang memiliki pengalaman kekerasan atau traumatik di masa kecil.

Meski tidak ada obat khusus untuk mengatasi IBS, tetapi kekambuhannya bisa ditekan dengan obat-obatan tertentu. Misalnya saja pada mereka yang sering merasa cemas atau depresi, obat antidepresan cukup membantu.

Obat-obatan untuk mengatasi nyeri pada perut atau antibiotik juga kadang diresepkan dokter. Antibiotik ditujukan untuk mengatasi perkembangan bakteri tertentu di usus halus.

Secara umum tidak ada pantangan makanan dalam kondisi ini. Lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering. Porsi makan yang besar bisa memperkuat kontraksi usus sehingga rasa nyeri bertambah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau