Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2016, 11:00 WIB
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Tumpukan lemak di perut merupakan salah satu musuh penampilan, selain tentunya berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, lemak perut ini termasuk yang sulit dihilangkan.

Penyebab perut jadi membuncit adalah lemak visceral, jenis lemak yang berada di dalam dan menyelimuti organ-organ. Nah, lemak ini memiliki metabolisme aktif alias melepaskan zat-zat kimia yang bisa menyebabkan peradangan dan dalam jangka panjang memicu penyakit kronik.

Mengurangi asupan makanan mengandung gula dan karbohidrat sederhana adalah cara penting untuk mencegah pembentukan lemak visceral.

Selain dari itu, ternyata ada beberapa kondisi tertentu yang membuat setiap peningkatan berat badan sering kali menyebab penumpukan lemak di perut ikut bertambah.

1. Genetik
Salah satu hal yang paling berperan dalam cara tubuh kita menyimpan lemak adalah faktor genetik. Perhatikan di keluarga Anda, apakah orangtua memiliki bentuk tubuh "apel" atau "pir". Mereka yang bentuk tubuhnya apel biasanya lebih gampang memiliki timbunan lemak.

2. Perubahan hormon
Di sekitar masa menopause, wanita yang waktu mudanya berperut ramping pun akan mulai menumpuk lemak perut. Penurunan estrogen dan metabolisme yang makin lambat jadi penyebabnya.

3. Kurang tidur
Penelitian menunjukkan, tidur 5 jam setiap malam atau bahkan kurang, terkait dengan peningkatan lemak perut. Risiko yang sama juga dialami mereka yang tidur lebih dari 8 jam setiap hari. Tidur dan metabolisme terkait erat, termasuk dalam hal pembakaran lemak.

4. Stres kronik
ketika berada di bawah tekanan, tubuh akan melepaskan banyak hormon kortisol. Pada awalnya ini akan membuat kita lebih bernafsu pada makanan manis dan berlemak karena memberi rasa nyaman. Kortisol juga menyebabkan tubuh membakar lebih sedikit kalori.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+