Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2016, 13:54 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Testosteron dikenal sebagai hormon macho yang meningkatkan kekuatan otot juga amarah dan agresi. Selain itu, ilmuwan mengatakan hormon tersebut juga membuat pria jadi pemurah.

Peneliti mengatakan, rasa pemurah ekstra itu didisain untuk membuat seorang pria dengan testosteron tinggi terlihat lebih mengesankan dibanding rekan-rekannya.

Studi ini dilakukan oleh Jean-Claude Dreher dari University College Dublin dan rekan-rekannya. Mereka meneliti efek hormon pria itu dengan menginjeksi 20 pria muda dan 20 pemuda lain diberi plasebo (injeksi kosong).

Mereka turut serta dalam eksperimen yang disebut Ultimatum Game. Dalam skenario ini peserta memilih bagaimana membagi 12 Euro dengan orang lain. Penerimanya memiliki kesempatan untuk menghukum atau memberi hadiah lawan mereka.

Mereka dengan testosteron cenderung menghukum pemain lain, khususnya ketika mereka membuat penawaran tak adil.

Penemuan ini mendukung pemikiran bahwa testosteron meningkatkan respon agresif terhadap provokasi. Tetapi peserta yang diberi testosteron menerima penawaran besar, sebagai balasannya mereka cenderung lebih pemurah.

Peneliti menulis dalam Proceedings of the National Academy of Scientists, "Meningkatnya rasa murah hati ketika tak ada provokasi mengindikasikan testosteron juga menyebabkan perilaku pro sosial yang sesuai dengan peningkatan status."

Penemuan ini tak konsisten dengan relasi sederhana antara testosteron dan agresi, serta memberikan bukti peran lebih kompleks bagi testosteron dalam perilaku pria.

Mereka menambahkan, "Penemuan kami berlawanan dengan hubungan sederhana testosteron dan agresi pria, sebuah teori yang memprediksi peningkatan penolakan dan hukuman terhadap penawaran tak adil serta berkurangnya hadiah penawaran murah hati pada mereka yang mendapatkan testosteron."

Peneliti mencoba menjelaskan mengapa testosteron mungkin meningkatkan agresi dan murah hati. Mereka menyimpulkan pada primata bukan manusia, kadar testosteron tinggi pada jantan jenis agresif menjaga hirarki sosialnya.

Sementara jantan jenis agresif dengan testosteron tinggi akan menghukum mereka yang keluar dari jalur. Mereka juga berbagi sumber daya dan juga akses terhadap makanan dan betina kepada mereka yang bekerja sama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau