Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2016, 16:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Lini masa media sosial sejak pagi ramai dengan seruan untuk meninggalkan penggunaan bra sepanjang hari ini. Setiap tanggal 13 Oktober memang disebut-sebut  sebagai "No Bra Day" atau Hari Tanpa Bra yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kanker payudara.

Namun, bukan berarti kampanye tersebut bermaksud mengaitkan antara pemakaian bra dengan kanker payudara.

Isu penggunaan bra dapat meningkatkan risiko kanker payudara memang ramai dibicarakan sejak tahun 1955 setelah tulisan dalam buku Dressed to Kill.

Dalam buku itu disebutkan, penggunaan bra dinilai dapat menekan sistem kelenjar getah bening dan menjebak "racun" sehingga membuat payudara bengkak.

Namun, dugaan tersebut dibantah oleh para ahli. Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang membuktikan pengaruh penggunaan bra terhadap kanker payudara.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention disebutkan bahwa tidak ditemukan peningkatan risiko kanker payudara dengan penggunaan bra pada wanita pasca-menopause.

Menurut peneliti di Public Health Sciences Division at Fred Hutchinson Cancer Research Center, Lu Chen, MPH, lamanya pemakaian bra dan penggunaan bra berkawat juga tidak berkaitan dengan risiko kesehatan, apalagi kanker payudara.

Dr Ted Gansler dari American Cancer Society juga menegaskan, hubungan antara memakai bra, baik yang berkawat maupun tidak, dengan terjadinya kanker payudara hanyalah mitos.

Hal senada dikatakan Ketua Komisi Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Prof. DR dr Soehartati Gondhowiardjo SpRad (K) Onk.

"Tidak ada hubungannya antara pakai bra dengan terjadinya kanker payudara. Sejauh yang saya tahu, tidak ada secara ilmiah atau hasil penelitian sesuai dengan kaidah yang benar mengenai hubungan pakai bra dan kanker payudara," jelas Tati.

Tati mengungkapkan, faktor risiko kanker payudara antara lain, wanita yang berusia di atas 50 tahun, ada riwayat keluarga, dan masalah hormonal, hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com