KOMPAS.com - Salah satu tujuan olahraga adalah menjaga kesehatan tubuh. Tapi kesalahan dalam tata cara berolahraga justru bisa membawa cedera.
Pemanasan kerap dianggap solusi jitu pencegah cedera saat berolahraga. Tapi pemanasan memiliki gerakan tersendiri yang sesuai olahraga yang akan dilakukan.
Hal tersebut tak banyak diketahui. Tak jarang ada orang yang cedera karena salah melakukan gerakan pemanasan. Andai pemanasan sudah cukup, ada risiko lain seperti bertabrakan dengan pemain lain atau terjatuh yang bisa menyebabkan cedera.
Tjia Hwie Gwan, Strenght & Conditioning Coach PB Djarum menyebut ada beberapa jenis cedera yang sering terjadi saat berolahraga. Semua bisa terjadi baik pada atlet dan non atlet.
“Misalnya, sprain ankle atau yang lebih dikenal dengan keseleo. Ini bisa terjadi pada siapa saja termasuk atlet kelas dunia,” ujar pelatih yang akrab dipanggil Wawan ini.
Pemanasan, lanjut Wawan, merupakan cara efektif untuk mengurangi risiko cedera ketika berolahraga. Perlu dicatat, seseorang juga harus sadar akan kemampuan fisik masing-masing sebelum memulai aktifitas fisik.
Berikut beberapa cedera yang sering terjadi dalam berolahraga dan cara pencegahannya :
Strain
Strain adalah cedera pada otot. Sering terjadi pada otot groin alias selangkangan, hamstring dan otot betis. Salah satu gejalanya adalah otot terasa keras. Akibat paling parah adalah robeknya jaringan otot.
“Di Indonesia, strain lazim disebut otot ketarik,” ujar Wawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.