Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Ayah di Usia Tua dan Pengaruhnya pada Kesehatan Bayi

Kompas.com - 10/12/2016, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Adakah usia maksimal seorang pria bisa menjadi ayah? Secara teori tidak ada, tetapi menjadi ayah di usia lanjut berpengaruh pada kualitas kesehatan bayi.

Karena pria tidak mengalami menopause, mereka bisa tetap membuahi istrinya sampai usia yang tergolong "kakek-kakek". Penyanyi rock Mick Jagger juga menjadi ayah untuk anak kedelapannya di usia 73 tahun.

Menurut penelitian di AS, rata-rata pria menjadi ayah untuk anak pertamanya adalah usia 25 tahun, tetapi mulai tahun 1980-2014, terjadi peningkatan jumlah pria berusia di atas 35 tahun yang baru jadi ayah. Angka peningkatannya sampai 58 persen.

Secara umum, peningkatan usia tidak berpengaruh besar pada kesehatan, namun bukan berarti menunda usia punya anak tak bebas risiko.

"Setelah usia 30 tahun, sebagian fungsi organ reproduksi yang menghasilkan sperma mulai menurun. Penyebabnya karena paparan radiasi, toksin, dan juga penuaan," kata Ranjith Ramasamy, direktur kedokteran reproduksi pria dan bedah dari Universitas Mimami Miller School of Medicine.

Semakin tua usia pria dan juga paparan toksin yang besar dari lingkungan, maka jumlah sel Leydig (sel di testis yang memproduksi testosteron) dan sel Sertoli yang penting untuk kesehatan sel sperma baru, akan menurun.

Akibatnya, tubuh pun mulai menghasilkan sperma yang cacat, yang mengandung mutasi DNA sehingga berbahaya bagi kesehatan calon bayi.

Rata-rata pria berusia 30 tahun meneruskan sekitar 55 mutasi pada sel sperma. Namun, setiap 16 tahun jumlah mutasinya akan naik dua kali lipat. Di usia 80 tahun, mutasi DNA yang diteruskan lewat spermanya 8 kali lebih banyak dibanding saat usia 30 tahun.

Mutasi DNA tersebut bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, yang paling sering adalah kesulitan menghamili atau risiko keguguran menjadi lebih besar.

Selain itu, risiko memiliki bayi cacat lahir juga naik. Angka autisme juga naik dari 1 pada 1000 bayi menjadi 1 pada 174 bayi yang ayahnya berusia 40 tahun.

Faktor risiko tersebut memang tidak bisa diabaikan, tapi mayoritas pria berusia tua tetap memiliki bayi yang sehat. Faktanya, usia ibu justru berperan lebih besar pada kesehatan bayi. Itu sebabnya mengapa wanita yang hamil di atas usia 35 tahun harus memonitor kehamilannya lebih ketat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau