KOMPAS.com - Herpes termasuk dalam infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus simplek herpes. Penyakit ini juga empat kali lebih mungkin diderita wanita dibanding pria.
Ada dua jenis virus penyebab herpes, yaitu herpes simplex virus (HSV) tipe-1 yang biasanya menyebabkan sariawan atau luka di mulut dan wajah, serta HSV tipe-2 yang mengenai area genital atau kelamin. Walau begitu, kedua tipe virus ini juga bisa menyebabkan baik genital atau oral.
Sebagian besar infeksi HSV-1 dan HSV-2 tidak aktif (silent) dan tak menyebabkan gejala. Hanya sedikit orang yang mengalami gejala berupa luka kecil.
HSV tipe dua memang lebih banyak ditemukan pada wanita. Hal ini karena penularan dari pria ke wanita lebih efektif dibanding dari wanita ke pria.
Sekali seseorang terinfeksi HSV, virusnya akan tetap tinggal di tubuh seumur hidup. Penularan virus ini terjadi melalui kontak langsung, termasuk kontak kulit, seksual (vaginal, oral, atau seks anal), serta berciuman.
Herpes genital bisa menular meski tidak ada luka di kulit atau gejala lain. Ini karena seseorang biasanya tidak menyadari dirinya terinfeksi.
Walau virusnya mati suri, tapi herpes genital bisa kambuh jika terjadi perubahan hormonal, ada infeksi virus, kelelahan, atau gangguan sistem imun tubuh.
Gejala yang perlu diwaspadai antara lain rasa panas dan terbakar pada vagina, rasa sakit di kaki, bokong atau vagina, daerah di bawah perut seperti tertekan, nyeri atau sulit buang air kecil, serta gejala mirip flu.
Herpes genital bisa berbahaya pada ibu hamil karena meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, virus ini juga bisa menular ke bayi melalui jalan lahir. Karena itu, wanita yang menderita infeksi herpes direkomendasikan melahirkan lewat operasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.