7 Jenis Rempah yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan bukan berarti harus mengonsumsi ayam rebus tanpa kulit, yang semuanya diolah tanpa bumbu, dengan salad dan beras merah. Berbagai studi mengatakan, bahwa bumbu atau rempah-rempah tertentu bisa membantu menurunkan berat badan.

Rempah adalah cara terbaik untuk menambah rasa pada makanan tanpa memberikan kalori ekstra, gula, sodium, atau bahan-bahan tak berguna lainnya.

Penelitian menunjukkan, jika Anda tidak suka pada rasa makanan yang Anda makan, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk tetap menjalankan diet, tidak peduli seberapa disiplinnya Anda.

Terlebih lagi, banyak bumbu dan rempah-rempah yang dapat meningkatkan metabolisme dan membantu tubuh Anda membakar lemak dengan lebih cepat. Berikut ini bumbu-bumbu yang dimaksud:

Kunyit

Bumbu kuning cerah ini dapat membantu tubuh membakar lemak, menurut sebuah studi 2009 dari Tufts University.

Studi itu menemukan bahwa tikus yang diberi kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, kehilangan lebih banyak lemak daripada tikus yang tidak makan kukurmin. Kukurmin dapat meningkatkan panas tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan metabolisme.

Kunyit juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan lainnya, dari membantu melawan penyakit Alzheimer hingga membantu menjaga kestabilan hormon ketika masa haid.

Kayu manis

Kayu manis digunakan untuk menyeimbangkan gula darah, membantu mengekang nafsu makan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Kayu manis juga bisa menjadi pengganti gula saat Anda menikmati secangkir kopi atau teh sehingga Anda terhindar dari mengonsumsi kalori ekstra.

Cabai

Seperti kunyit, cabai juga bersifat panas atau termogenik dan memercepat metabolisme. Menambahkan rempah-rempah yang bersifat 'panas' ke dalam masakan dapat membantu Anda membakar hingga 100 kalori perporsi makanan, menurut ahli gizi Lauren Minchen, RD.

Jinten

Hanya satu sendok teh jinten perhari dapat membantu Anda membakar lemak tubuh hingga tiga kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan masakan tanpa jinten, menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan pada wanita yang kelebihan berat badan.