Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Cegah Gangguan Makan Makin Buruk pada Remaja

Kompas.com - 17/03/2017, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com- Sebagai orangtua, tidak ada yang lebih penting selain kebahagiaan anak Anda. Itulah mengapa begitu menakutkan jika melihat anak remaja Anda mulai ogah-ogahan makan.

Ketika Anda berhasil memaksanya makan sepiring nasi dan lauk pauk, anak langsung masuk ke kamar mandi.

Menurut situs kesehatan Healthline, lebih dari separuh gadis remaja dan sepertiga remaja pria memiliki perilaku tidak sehat terkait keinginan mereka mengontrol berat badan demi penampilan. Mereka melakukan:


1. Melewatkan waktu makan.
2. Sengaja puasa demi cepat menguruskan badan.
3. Memuntahkan lagi makanan yang dimakannya.
4. Minum obat pencahar sembarangan.

Jika Anda curiga anak remaja Anda mungkin memiliki gangguan makan, coba amati pola makannya. Ada perbedaan jelas antara sesekali diet dengan gangguan makan.

Berbicara dengan anak usia remaja tentang gangguan makan adalah hal yang baik untuk mencegah mereka terjerumus ke dalam obsesi semu yang membahayakan kesehatan.

Anda juga perlu tahu bahwa gangguan makan ada tiga jenis, anoreksia, bulimia, dan nafsu makan tidak terkendali.

Mengetahui sedikit tentang masing-masingnya, dapat membantu Anda menjawab pertanyaan anak. Inilah tip untuk memulai pembicaraan yang konstruktif dengan remaja Anda.

1. Tetapkan waktu dan tempat

Beritahu remaja bahwa Anda ingin berbicara dengan mereka tentang sesuatu yang penting. Bahkan jika anak Anda membalas pemberitahuan Anda dengan alis berkenyit dan bibir cemberut, katakan bahwa pembicaraan tetap harus terjadi.

Biarkan mereka tahu bahwa apa yang mungkin mereka lakukan adalah salah dan bisa membahayakan diri mereka sendiri.

Luangkan waktu bebas dan santai dan minta remaja melakukan hal yang sama. Pilih tempat yang tenang dan jika mungkin, tempat yang disukai anak remaja Anda.

2. Mulailah dengan pernyataan berawalan "Saya"

Jika Anda bingung bagaimana memulai percakapan tanpa harus menekan anak remaja Anda, pertimbangkan mengatakan sesuatu seperti "Saya merasa seperti ada sesuatu yang mengganggu kamu."

Atau mungkin Anda bisa merujuk ke suatu momen tertentu, seperti, "Saya melihat kamu tidak makan banyak saat makan malam kemarin. Apakah kamu baik-baik saja?".

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau