KOMPAS.com - Pemenuhan gizi seimbang termasuk sayur dan buah-buahan penting bagi tumbuh kembang anak.
Orangtua mana yang tak bahagia saat mendapati anak begitu lahap mengudap atau menikmati sayuran tanpa paksaan?
Sayangnya, beberapa orangtua dihadapkan pada persoalan anak susah makan sayur. Begitu melihat sayur di sendok yang akan masuk ke mulut mereka, spontan buah hati melakukan gerakan tutup mulut (GTM).
Sebelum uring-uringan dan terlibat drama dengan si kecil, orangtua perlu memahami mengapa sebagian orang sulit makan sayur.
Melansir Healthline (11/11/2019), peneliti di University of Kentucky berpendapat, terdapat gen tertentu yang membuat senyawa di beberapa sayuran terasa pahit di lidah sebagian orang.
"Orang-orang semacam itu juga mungkin memiliki kepekaan serupa saat mencicipi cokelat hitam sampai kopi," jelas Jennifer L. Smith, salah seorang peneliti.
Smith menjelaskan manusia dilahirkan dengan gen perasa yang disebut TAS2R38.
Mereka yang mewarisi dua salinan varian yang disebut AVI, tidak peka terhadap rasa pahit.
Sedangkan yang mewarisi satu salinan AVI dan satu salinan PAV, sangat sensitif dan merasakan makanan tertentu sangat pahit.
Baca juga: Mengapa Anak Susah Makan Sayur dan Buah?
Kendati ada alasan ilmiah di balik anak atau orang dewasa susah makan sayur, namun kandungan gizi dan mineral yang terkandung dalam bahan makanan tersebut penting bagi tubuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.